Sungai Minta Dikeruk

Sumber:Bangka Pos - 28 November 2005
Kategori:Drainase
KETUA RT 03/01 Kelurahan Opas Indah Pangkalpinang, Abdul Razak, membantah jika daerahnya disebut sebagai daerah banjir.

Itu bukan banjir, tapi genangan air yang memang selalu ada kalau air pasang, ujar Razak saat ditemui Bangka Pos Group usai Shalat Jumat di Masjid Al Ulyaa Pangkalpinang, Jumat (25/11).

Daerah yang dikenal dengan kampung nelayan tersebut memang selalu digenangi air, karena sesuai dengan keadaan geografisnya yang berbatasan langsung dengan sungai. Tidak adanya bendungan atau dam yang membatasi daerah sungai dengan rumah penduduk, membuat air selalu masuk jika dalam keadaan pasang.

Dengan kondisi ini, Razak berharap agar pemerintah melakukan usaha untuk menanggulanginya. Memang biaya untuk penanggulangan itucukup besar, tapi kalau untuk kepentingan rakyat kenapa tidak dilakukan, harap Razak.

Sepengetahuan Razak, pemerintah kota sudah berencana untuk melakukan pengerukan sungai. Pengerukan ini merupakan satu-satunya cara untuk mencegah air masuk ke pemukiman warga.

Karena kalau hanya di dam saja belum tentu air tidak masuk lagi. Pendangkalan sungai dan masih banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai masih membuat air masuk, jelas Razak. Pernyataan tersebut dibenarkan Rian, warga setempat yang ditemui di kediamannya, Jumat (25/11). Menurutnya jika sungai tidak dikeruk, maka air akan tetap menggenangi sekitar rumah warga yang berbatasan langsung dengan sungai.

Percuma saja kalau di dam. Beton itu tidak mungkin menahan air yang naik karena pendangkalan sungai. Apalagi banyak warga yang masih membuang sampah ke sungai, tutur Rian.

Disinggung mengenai sumber air bersih bagi warga, Rian mengungkapkan rata-rata warga memperoleh air bersih dari sumur bor. Masing-masing warga di sekitar rumahnya memiliki sumur bor bersama dengan mesin air listrik yang digunakan untuk memompa air.

Di RT sini enggak ada tangki air bersih dari pemerintah. Ada tangki, tapi dibangunnya di RT 02. Itu pun baru dibangun setelah ada kunjungan menteri, imbuh Rian.

(h10)

Post Date : 28 November 2005