SAMPANG - Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Sampang sejak Selasa (27/4) dini hari kemarin. Hujan yang tak berhenti hingga pagi hari itu menngakibatkan sejumlah titik rawan banjir di Kota Sampang kembali tergenang air. Warga di kantong - kantong banjir sempat ketar - ketir karena hingga pukul 10.00 air terus datang dari wilayah utara.
Menurut warga, air mulai meluap dari Sungai Kemoneng sejak pukul 05.00. Sedangkan air sungai mulai meninggi dan menunjukkan tanda - tanda akan banjir sejak azan subuh. Air mulai masuk ke rumah - rumah warga satu jam setelah air sungai meninggi.
Pantauan koran ini sekitar pukul 08.00, air dari Sungai Kemoneng sudah membanjiri sedikitnya empat titik rawan banjir. Yakni, di Desa Pasean, Kelurahan Dalpenang, Desa Panggung, dan Desa Gunung Maddah. Semua desa rawan banjir itu ada di Kec Kota Sampang.
Di Desa Pasean ketinggian air mencapai pinggang dewasa di titik terendah. Lokasi terendah di depan SMP Swasta Ibnu Abu Rasyad. Sedangkan di Kelurahan Dalpenang banjir hanya terlihat di beberapa gang.
"Tapi, kemarin - kemarin tidak setinggi ini Mas. Ini yang pertama sampai setinggi ini," ujar Ida, warga Jalan Syuhada yang di depan rumahnya mengalir air hampir setinggi lutut orang dewasa. Air yang memenuhi gang - gang itu datang melalui selokan - selokan berukuran lebar tak lebih dari satu meter.
Dari Jalan Syuhada, Kelurahan Dalpenang, koran ini meluncur ke lokasi yang paling sering banjir, Desa Panggung. Ketinggian air di desa itu cukup membuat warga sekitar khawatir. Sebab, banjir yang sebelumnya hanya setinggi lutut, kemarin sampai setinggi paha orang dewasa. "Ini ngeri Mas. Sebelum - sebelumnya tidak sampai segini. Paling hanya selutut saja," ujar Abdul Heri, warga Desa Panggung, sambil menunjuk air setinggi paha.
Menurut dia, air bisa saja bertambah tinggi jika kawasan utara terus diguyur hujan lebat. Apalagi ditambah di Sampang juga hujan lebat. "Lihat itu Mas, airnya datang dari sana. Ini, deras kan," ujar Heri yang mengaku khawatir karena menjelang tengah hari kawasan utara Sampang masih tampak mendung.
Apa ada kemungkinan banjir meluas? Koran ini menghubungi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang Slamet Terbang. Hingga pukul 12.00 dia belum bisa memastikan kemungkinan banjir akan meluas. Alasannya, hingga tengah hari belum ada laporan dari satuan tugas koordinasi dan pelaksana (satkorlak) bencana di masing - masing kecamatan pengirim air ke Sampang.
"Kami belum menerima laporan. Biasanya kalau mau ada banjir besar ada laporan sebelumnya dari satkorlak atau camat di wilayah utara," terangnya.
Slamet terbang mengakui, banjir kemarin merupakan yang terbesar di 2010. "Kami juga sudah mengantisipasi kemungkinan air terus meninggi. Soalnya, sampai sekarang air terus datang dan kondisi cuaca sepertinya mendung terus," ungkapnya. Begitu ada laporan, pihaknya akan mendirikan sedikitnya lima dapur umum di lokasi yang paling membutuhkan.
Pantauan terakhir koran ini, air di sejumlah titik mulai surut. Namun, air yang mengalir di selokan dan Sungai Komoneng masih deras. "Kalau seperti ini masih rawan. Takutnya nanti malam hujan lagi," kata Yus, warga Kelurahan Dalpenang. (lah/mat)
Post Date : 28 April 2010
|