Sungai Kapuas Meluap, 10 Kecamatan Terendam

Sumber:Kompas - 25 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Pontianak, Kompas - Sungai Kapuas di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, meluap setelah hujan deras turun sepekan terakhir. Akibatnya, 10 dari 23 kecamatan kebanjiran setinggi 1,5 meter.

Kecamatan itu adalah Putussibau, Nanga Bunut, Nanga Embaloh, Jongkong, Bekak, Mandai, Semitau, Selimbau, Nanga Silat, dan Nanga Suhaid.

Di Kalsel, akibat guyuran hujan lebat sejak Minggu malam, sebagian wilayah Kabupaten Tanahlaut, Banjar, dan Hulu Sungai Selatan terendam banjir. Hingga Senin (24/3), banjir akibat luapan Sungai Bati-bati, Riam Kiwa, dan Amandit menyebabkan ratusan rumah terendam air satu meter.

Menurut Camat Bati-bati Syaifullah, di Kabupaten Tanahlaut, banjir merendam 719 rumah di tiga desa, yakni Benua Raya, Bati-bati, dan Banyu Irang.

Transportasi terputus

Senin pagi, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Gresik meningkat. Ketinggian air 80-100 sentimeter. Akibatnya, jalur transportasi antardesa terputus. Misalnya di Desa Dateng, Jabung, dan Gelap, Kecamatan Laren, Lamongan. Warga harus menggunakan perahu dengan tarif Rp 3.000-Rp 5.000 sekali jalan.

Di Widang, Tuban, akses jalan juga terputus. Menurut Camat Widang Bambang Dwijono, jalan desa yang tidak bisa dilewati antara lain Desa Kedungharjo, Tegalsari, Banjar, Kujung, Mlangi, sebagian Desa Compreng, dan Desa Mrutuk.

Banjir juga menggenangi sekitar 200 hektar sawah yang baru ditanami sepekan, serta tambak yang baru diisi benih ikan di Desa Tirem Enggal, Lowayu, Bangeran, Madu Mulyo, dan Bulangan, Kecamatan Dukun, Gresik.

Hujan deras sejak Minggu (23/3) siang sampai malam menyebabkan longsor di Kabupaten Ponorogo. Tanah longsor menimpa rumah Jamal (55) di Dukuh Joso, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Jembatan di Sungai Gembes ambrol setelah diterjang arus air yang deras. Akibatnya, akses jalan ke Dukuh Jaten terputus.

Banjir di Riau meluas

Banjir di Riau semakin meluas. Menurut Kepala Subdinas Bantuan Sosial, Badan Kesejahteraan Sosial Riau Alius, Senin, banjir melanda 131 desa di 34 kecamatan dari enam kabupaten/kota di Riau. Sedikitnya sekitar 16.314 rumah terendam.

Hari Senin (24/3), Kota Pekanbaru mengalami banjir cukup besar. Enam kelurahan dari empat kecamatan terendam akibat luapan Sungai Siak.

Kelurahan Meranti, Kecamatan Rumbai, yang persis berada di pinggir Jembatan Siak I, merupakan lokasi terparah. Ribuan rumah di areal seluas 800 hektar terendam. Ribuan orang mulai mengungsi dan mengangkuti harta bendanya. Ketinggian air di Kelurahan Meranti mencapai leher orang dewasa.

Pada Senin siang, puluhan tenda darurat bantuan Palang Merah Indonesia, Badan Kesejahteraan Sosial, serta swadaya masyarakat sudah berdiri di sepanjang Jalan Yos Sudarso, salah satu jalan utama di Pekanbaru. Satu gudang kosong di pinggir Jalan Nelayan pun sudah dipenuhi sekitar 20 keluarga.

Ribuan warga hilir mudik mengangkat kasur, perlengkapan dapur, dan barang berharga lain untuk dibawa ke tenda-tenda pengungsian menggunakan sampan atau rakit darurat yang dibuat dari ban dengan papan disusun di atasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Pekanbaru Syahril Manaf mengatakan, empat sekolah di Kecamatan Rumbai kebanjiran sehingga siswa diliburkan.

Di Bandung, Jawa Barat, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah agar mewaspadai daerah rawan longsor di wilayahnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Obar Sobarna mengharapkan semua pihak bekerja sama meminimalkan kesulitan korban longsor. Kabupaten Bandung termasuk daerah rawan bencana longsor, terutama di Kecamatan Pangalengan dan Kertasari.

Pemerintah pusat juga diminta segera merevitalisasi Sungai Citarum dan sembilan anak sungainya agar Kabupaten Bandung segera terbebas dari banjir. (WHY/FUL/APA/ACI/SAH/CHE)



Post Date : 25 Maret 2008