Sungai Citarum Meluap

Sumber:Kompas - 05 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Setidaknya tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, dan Dayeuhkolot, tergenang air sejak Senin (3/12) malam hingga Selasa pagi. Genangan akibat meluapnya Sungai Citarum dan beberapa anak sungainya ini surut sejak tengah hari.

Menurut pantauan Kompas, genangan air setinggi 30 sentimeter (cm) terlihat di Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah di Kecamatan Baleendah, Desa Bojongsoang di Kecamatan Bojongsoang, serta Desa Citeureup dan Desa Cangkuang Wetan di Kecamatan Dayeuhkolot. Belum ada data dari masing-masing kecamatan mengenai total kerugian yang ditimbulkan kejadian tersebut.

"Kami tidak bisa meminta masyarakat mengungsi. Kalau genangan sudah mencapai 1 meter dan selama tiga hari lebih, barulah masyarakat dengan sukarela akan mengungsi ke Kantor Kelurahan Andir," ujar Lurah Andir Mochamad Usman yang ditemui di kantor, Selasa.

Warga, yang rumahnya tergenang, memilih bertahan di rumah karena tinggi genangan yang rata-rata mencapai 30 cm sampai 80 cm masih dirasakan wajar. Selain itu, genangan pun kurang dari satu hari sudah surut kembali. Penyebab utama banjir adalah meluapnya Sungai Citarum dan beberapa anak sungai, seperti Sungai Cisangkuy serta Citepus.

Berdasarkan data banjir di Kelurahan Andir pada awal tahun 2007, sebanyak 70 kepala keluarga mengungsi ke kantor kelurahan. Pihak Kelurahan Andir sudah menyiapkan lantai dua kantor kelurahan untuk tempat pengungsian.

Hal serupa diungkapkan Sekretaris Camat Dayeuhkolot Eef Syarif. Pihak kecamatan justru kerepotan kalau mengharuskan warga mengungsi ketika genangan baru mencapai 30 cm. "Bisa jadi warga sudah terbiasa sehingga apa yang menurut kami sudah dikategorikan waspada berbeda dengan yang dipahami warga," ujar dia.

Hujan yang tidak lagi turun setelah tengah hari membantu surutnya genangan air. Di RW 9 Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, tidak lagi terjadi banjir sejak pukul 12.00.

Diliburkan

Genangan air juga mengganggu kegiatan belajar-mengajar di lokasi yang menjadi langganan banjir, seperti terjadi di SDN Andir 1 di Kelurahan Andir dan SDN Mekarsari di Kelurahan Baleendah. Kegiatan belajar-mengajar terpaksa diliburkan karena sebagian besar rumah murid terendam air meski bangunan sekolah tidak terendam.

Namun, di SDN Andir 1 masih terlihat aktivitas. Para siswa, yang telanjur masuk, membersihkan lantai ruang kelas yang kotor oleh lumpur terbawa air. Pengajar SDN Andir 1, Dedeh Wartiah, mengungkapkan bahwa pihaknya mengupayakan proses belajar-mengajar tetap berlangsung. (eld)



Post Date : 05 Desember 2007