Sungai Citarum Kembali Meluap

Sumber:Kompas - 08 April 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANDUNG, KOMPAS - Sungai Citarum yang membelah Kabupaten Bandung dari timur ke barat, Selasa (7/4), kembali meluap hingga menggenangi permukiman di sepanjang sungai, terutama di kawasan Majalaya. Penyebabnya adalah hujan deras yang mengguyur rata wilayah Bandung Raya sehari sebelumnya.

Menurut keterangan yang dihimpun Kompas, kenaikan muka air dimulai sejak Selasa dini hari. Setidaknya 500 rumah di Kelurahan Baleendah dan Andir, Kecamatan Baleendah, serta 2.000 rumah di Kecamatan Majalaya tergenang air limpasan sungai setinggi 70 sentimeter (cm) hingga 2 meter.

"Ketinggian air Sungai Citarum di Majalaya pada puncak banjir mencapai 382 cm. Itu masuk dalam kategori siaga satu," ujar Administrator Garda Caah Riki Waskito, kemarin.

Pada pukul 15.00 air sudah surut di Majalaya meski masih menyisakan lumpur di permukiman warga yang sebelumnya tergenang banjir. Ketinggian air Sungai Citarum pada pukul 18.00 mencapai 190 cm atau tergolong aman.

Riki menegaskan, saat ini warga Majalaya masih waspada dengan kondisi cuaca di daerah hulu, yaitu Paseh, Ibun, dan Kertasari, yang menjadi sumber datangnya air.

Namun, lain halnya dengan wilayah Baleendah. Sebab, beberapa titik di wilayah itu masih terendam air. Titik yang paling parah terdapat di RW 20 Kelurahan Baleendah atau Kampung Cieunteung ditambah beberapa titik genangan di RW 13 Kelurahan Andir sehingga nyaris memutus akses transportasi antarkecamatan.

Kondisi ini memaksa sebagian warga Kampung Cieunteung yang sudah pulang ke rumah kembali mengungsi. Lokasi pengungsian yang dipergunakan adalah aula Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Menurut Koordinator Logistik Posko PDI-P Asun Sunjana, jumlah pengungsi tercatat 221 jiwa atau 53 keluarga, meningkat dari jumlah pengungsi sehari sebelumnya sebanyak 75 jiwa atau 39 keluarga.

"Hingga kini kami masih mendapatkan suplai logistik dari Kantor Kecamatan Baleendah berupa beras, mi instan, dan sarden," ujar Asun. Untuk layanan kesehatan secara umum tidak ada masalah karena setiap hari pengungsi dikunjungi unit puskesmas keliling.

Usulan warga

Warga mengusulkan agar dibangun penahan air sepanjang 400 meter yang mengitari Kampung Cieunteung. Pembangunan tanggul ditambah dengan pengadaan pompa serta perbaikan saluran air dipercaya bisa mengurangi dampak banjir di wilayah tersebut.

Usulan diungkapkan warga saat bertemu dengan Solihin Gautama Poerwanegara dari Dewan Pemerhati Kelestarian Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) di Kampung Cieunteung, Senin.

Usulan dilontarkan berdasarkan karakteristik banjir di Kampung Cieunteung dengan posisi permukiman di daerah cekungan dan kondisi saluran air kurang optimal. Akibatnya, begitu air meluap, saluran air justru memasukkan air dari Sungai Cieunteung ke permukiman warga.

Ketua Dewan Pakar DPKLTS Mubiar Purwasasmita menilai, usulan itu sebenarnya layak dilakukan karena berdasarkan pengalaman pribadi warga setempat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengajukan rencana tersebut pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. (eld)



Post Date : 08 April 2009