Sungai Cisaranten Meluap

Sumber:Pikiran Rakyat - 01 Maret 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANDUNG, (PR).- Sedikitnya 13 rumah di RW 10 dan 11 Kel. Pasir Impun, Kec. Mandalajati, Kota Bandung rusak berat akibat melupanya Sungai Cisaranten, Minggu (28/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Selain itu, 80 rumah lainnya digenangi air dan lumpur setinggi hingga 3 meter.

Di RW 10, terdapat tiga rumah yang terbawa arus sungai. Hanya bagian lantai yang tersisa dari rumah itu. Namun, penghuni rumah selamat meskipun tak satupun barang-barang miliknya tersisa. Demikian pula, dua gubuk yang dijadikan penyimpanan jamur turut ambles disapu banjir. Empat kolam pemancingan juga tergenang air.

Sementara itu di RW 11, sekitar 11 rumah ambrol akibat tergerus derasnya arus sungai. Sekitar 80 rumah lainnya tergenangi air dan lumpur dengan tinggi bervariasi, yakni 1-3 meter. Sebuah sepeda motor jenis bebek berwarna hitam milik warga, ikut hanyut saat sungai meluap. "Sekitar 100 meter kirmir sungai jebol. Akibatnya, air meluap dan masuk ke rumah. Seminggu lalu ada kirmir jebol, tetapi sudah diperbaiki. Sekarang jebol lagi," kata Ketua RW 11 Dadang Suryana saat ditemui di lokasi banjir.

Menurut dia, sejak Januari hingga akhir Februari 2010 ini, Sungai Cisaranten sudah meluap hingga tujuh kali. Namun, kejadian Minggu kemarin paling parah. "Dulu pernah seperti ini, sekitar tahun 1982," tuturnya.

Dadang berharap, warga segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Sebagai upaya tanggap darurat, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bandung membantu mendirikan tenda untuk menampung warga di dekat lo-kasi banjir. Akan tetapi, tempat tersebut lebih tinggi dari sungai. "Harapan kami, Cisaranten segera dinormalisasi," tuturnya pula.

Empat sungai

Camat Mandalajati Surjani Saleh mengatakan, arus sungai Minggu kemarin sangat deras. Sebab, sungai itu merupakan pertemuan empat sungai di bagian hulua. "Tekanan airnya kuat sehingga arusnya sangat deras," katanya.

Surjani juga meminta perbaikan kirmir. Selain itu, ada kendala lain, yakni ruang antara sungai dengan jembatan terlalu kecil sehingga air tidak bisa leluasa melewati. Apalagi, di bawah jembatan terdapat pipa-pipa berisi kabel listrik. "Itu yang harus dibenahi dulu," ujarnya menegaskan.

Berdasarkan pemantauan "PR", banyak sampah, termasuk dahan-dahan pohon yang tersangkut di jembatan. Saat hujan reda, warga bergotong royong membersihkan sampah.

"Tidak ada yang bisa diselamatkan. Saya langsung naik ke atas," kata Mamah (66), salah seorang warga yang rumahnya tergenang air setinggi 1 meter. Air surut setelah dua jam, tetapi lumpur yang ditinggalkan tingginya hingga 30 cm.

Di Kel. Karang Pamulang, Kec. Mandala Jati, sedikitnya lima RT di RW 1 tergenang air. "Tidak pernah ada solusi dari pemerintah. Akibatnya ya begini ini," kata Ujang, warga RT 2 RW 1. (A-170/A-128)



Post Date : 01 Maret 2010