SUKABUMI, (PR).- Sedikitnya 119 hektare lahan sawah di tiga desa di Kec. Simpenan, Kab. Sukabumi, terendam banjir bandang menyusul meluapnya Sungai Cimandiri, Selasa (15/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Lahan sawah yang terendam banjir masing-masing di Desa Cibuntu seluas 84 hektare, Desa Mekarasih seluas 30 hektare, dan Desa Cidadap seluas 5 hektare.
Keterangan yang dihimpun, Rabu (16/6), selain merendam lahan pesawahan, musibah tersebut telah merendam kebun palawija, masyarakat seluas lima hektare di Desa Cibuntu dan Desa Cidadap.
Menurut Mumu (60) warga Kampung Pamoyanan RT 14 RW 1, Desa Cidadap, banjir perlahan-lahan surut, Rabu (16/6) sekitar pukul 3.00 WIB.
"Dari tiga kali banjir pada tahun ini, banjir bandang kali ini yang terbesar," ujarnya.
Salah seorang petani di Kampung/Desa Cibuntu RT 14 RW 4 Ny. Goyah (60) mengatakan senada, banjir menggenangi areal pesawahan, termasuk sawah miliknya.
Sementara itu, Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Acu Sopian mengatakan, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari kantor Kecamatan Simpenan, lahan sawah yang terendam banjir bandang itu mencapai seluas 119 hektare.
Menurut dia, sawah yang terendam banjir itu meliputi Desa Cibuntu 84 hektare, Desa Mekarasih 30 hektare, dan Desa Cidadap 5 hektare.
"Areal pesawahan yang terendam banjir itu umumnya yang berada di pinggiran Sungai Cimandiri. Banjir ini merupakan siklus sepuluh tahunan," ujarnya.
Acu mengatakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti nilai kerugian materi akibat gagal panen, mengingat masih dalam proses pendataan. Namun, perkiraan sementara nilai kerugian materinya mencapai sekitar Rp 300 juta.
"Tetapi, alhamdulillah, dari hasil pantauan kita di lapangan, bencana ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Rumah penduduk pun tidak ada yang sampai terendam banjir," kata Acu didampingi Kepala Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Sukabumi, Drs. Risbandi, A.R. (A-67)
Post Date : 17 Juni 2010
|
