|
[PANDEGLANG] Hujan yang melanda wilayah Banten selama beberapa hari terakhir ini, menyebabkan sungai yang melewati delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Pandeglang, yakni Sungai Cilemer dan Ciliman, meluap akibatnya menggenangi ratusan rumah warga yang terletak di bantaran kedua sungai itu. Berdasarkan pantuan SP, Minggu (17/2), sedikitnya 100 rumah warga di Desa Surianeun, Kecamatan Patia tergenang air akibat hujan yang melanda wilayah itu pada Minggu dini hari. Selain rumah warga, seluas 150 hektare sawah juga terendam banjir dengan ketinggian satu meter lebih. Salah seorang warga Surianeun, Umsa menjelaskan, banjir mulai melanda hampir sebagian Kecamatan Patia sejak Kamis (14/2) karena hujan sering turun pada pagi hari dan malam hari. Sementara itu, Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Salman mengatakan sejumlah kampung yang berada di bantaran Sungai Cilimer tergenang air, antara lain Kampung Tajur, Kampung Sindang Rahayu, dan Kampung Karang Tengah. Kondisi serupa terlihat di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi. Sedikitnya, 171 rumah warga di Kampung Cadas, Kampung Daklan, dan Kampung Kebon Kalapa, terendam air. Ketinggian air berkisar antara 50 hingga 100 sentimeter (cm). Selain itu, Jalan Simpang yang menghubungkan Desa Cibungur, Sukaresmi, hingga Kecamatan Patia, putus. Ketinggian air mencapai 80-100 cm.
Minta Bantuan Camat Sukaresmi Mochammad Amri meminta Pemkab Pandeglang untuk segera mengirimkan bantuan. Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Pandeglang Futhony mengatakan pihaknya akan segera terjun ke lokasi banjir untuk membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Pihak Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Pandeglang, telah memberikan bantuan makanan untuk korban banjir di Desa Kubangkampil, Kecamatan Sukaresmi, berupa 350 ton beras dan 30 dus mi instan. Dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dilaporkan, akibat hujan yang melanda wilayah itu selama beberapa hari terakhir ini, volume air di Sungai Ciberang semakin meninggi, sehingga menyebabkan terganggunya kegiatan belajar mengajar di di SDN II Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Lebak. Meluapnya air sungai itu menyebabkan siswa yang sekolah di SDN II Sangiang Tanjung tidak bisa menyeberang karena letak gedung sekolah itu berada di seberang sungai. Hal yang sama juga dialami para guru, takut menyeberang sungai itu karena khawatir terhanyut berbawa arus. Berdasarkan pantuan, lokasi SDN II Sangiang berada di Kampung Parung. Sebagian besar siswa dan guru tingal di Kampung Ranca Lutung, yang letaknya di seberang sungai. [149] Post Date : 18 Februari 2008 |