|
BANDUNG, (PR).Banjir yang terjadi akhir-akhir ini, membuat cemas warga Desa Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, dan Desa Bojongloa Kec. Rancaekek Kab. Bandung. Pasalnya, tiga desa itu berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh, yang kondisinya kritis akibat pendangkalan. Bila datang air kiriman dari Kab. Sumedang, dipastikan sungai tersebut meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk. "Hampir tiap malam kami tidak bisa tidur nyenyak, karena takut banjir datang secara tiba-tiba. Apalagi rumah saya berjarak hanya 50 meter dari Sungai Cikeruh," kata Ny. Aisah, warga Kampung Babakanharja Desa Rancaekek Wetan Kec. Rancaekek Kab. Bandung ketika ditemui "PR" di rumahnya, Selasa (25/4). Menurut Aisah, hampir setiap musim hujan di kampungnya sering terjadi banjir bandang. Terakhir banjir terjadi Januari 2006, dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Pada musim hujan sekarang, juga membuatnya khawatir banjir kembali melanda. Hal yang sama juga dikatakan Ny. Lilis. Menurut dia, banjir selalu menghantui warga, termasuk pada musim hujan sekarang. "Banjir yang terjadi di Rancaekek memang tidak lama, paling lima sampai enam jam. Setelah itu kembali surut. Meski begitu, tetap saja merepotkan kami dan membuat rusak beberapa peralatan rumah tangga," katanya. Pernyataan serupa disampaikan Uung. juga warga Babakanharja. Ia menuding banjir terjadi akibat pendangkalan di Sungai Cikeruh. Uung pun meminta agar Pemkab Bandung segera mengeruk Sungai Cikeruh. "Memang kalau pengerukannya sekarang telat, karena musim hujan sudah tiba. Tetapi daripada tidak," kata Uung. Warga trauma Munculnya kekhawatiran warga Rancaekek akan terjadi banjir, dibenarkan oleh Sulaeman, petugas Satpol PP Kec. Rancaekek. Menurut dia, setiap kali musim hujan tiba, warga seakan trauma, karena takut terjadi banjir. Sulaeman juga membenarkan, banjir di tiga desa akibat pendangkalan Cikeruh. Sebetulnya, dari Pemerintah Kabupaten Bandung telah memprogramkan dilakukan pengerukan, namun hingga kini program itu belum direalisasikan. Selama musim hujan sekarang menurut Sulaeman, terus memantau ke beberapa lokasi rawan banjir. Dari hasil pemantauannya, belum terjadi banjir besar. "Mudah-mudahan saja banjir tidak terjadi," katanya. Sementara Rusmani Efendi, staf Kec. Rancaekek, mengatakan, jika banjir datang biasanya selain mengepung rumah penduduk, juga menggenangi Jalan Raya Rancaekek-Majalaya dan juga sawah milik warga. Bahkan, kantor kecamatan dan rumah dinas camat juga sering kali terendam banjir. (A-113) Post Date : 26 April 2006 |