Sungai Batanghari Mendangkal

Sumber:Suara Pembaruan - 10 Oktober 2006
Kategori:Air Minum
[JAMBI] Empat jaringan pipa instalasi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi di Sungai Batanghari kini terganggu. Hal tersebut disebabkan pendangkalan sungai tersebut mencapai empat meter selama kemarau yang terjadi sejak Juli hingga awal Oktober ini. Pipa air PDAM setempat yang terendam di sungai saat ini hanya 1,2 meter. Bila pipa tersebut terendam hanya sedalam satu meter, instalasi pengolah air PDAM tersebut tidak bisa berfungsi lagi.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Daniel, Minggu (8/10), kepada Pembaruan di Jambi menanggapi dampak pendangkalan Sungai Batanghari terhadap produksi air di kota itu.

Menurut Daniel, guna menjaga agar instalasi pengolahan air PDAM tidak sampai macet, pihaknya sudah melakukan pengerukan di lokasi jaringan pipa yang berada di Batanghari sejak Jumat (6/10). Bila kemarau masih berlanjut, pengerukan masih akan dilakukan dan pipa air yang ada disambung hingga beberapa meter.

Dikatakan, hingga Minggu (8/10), PDAM Tirta Mayang masih berusaha mempertahankan produksi lima instalasi pengolahan air rata-rata 880 liter per detik. Produksi tersebut dipertahankan guna kebutuhan sekitar 49.241 pelanggan dan bantuan air ke kawasan-kawasan permukiman krisis air bersih. Saat ini PDAM Jambi menyiapkan enam mobil tangki memasok air bersih ke kawasan-kawasan permukiman krisis air bersih.

"Untuk mempertahankan produksi itu, selain menggali sungai di lokasi pipa instalasi air di Sungai Batanghari, kita juga mengoperasikan empat pompa air. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan, kita hanya mengoperasikan tiga pompa air," ujarnya.

Sementara itu, pantauan Pembaruan di Kota Jambi, Minggu (8/10), kesulitan air bersih semakin meluas. Wilayah permukiman warga yang mengalami kesulitan air bersih meliputi perumahan Bougenville dan Kotabaru, Vila Kenali Permai Mayang, Kenaliasam, Paal Merah dan Talangbakung.

Krisis air bersih di beberapa wilayah permukiman itu semakin parah karena sumur bertambah banyak yang kering.

Untuk mendapatkan air, warga terpaksa mengambil membeli air tangki PDAM. Menurut L Purba (36), warga perumahan Villa Kenali Permai, untuk mengatasi kesulitan air bersih akibat sumur kering, mereka membeli air bantuan PDAM. Harga satu tangki air PDAM berisi 4.000 liter Rp 80.000,-. "Air PDAM tersebut hanya kami tampung di sumur karena tidak ada bak atau drum penampungan. Kami beli air PDAM sekali sebulan," katanya. [141]



Post Date : 10 Oktober 2006