|
Jambi, Kompas - Hampir 1.000 hektar tanaman sayuran dan palawija berusia 1,5 bulan hingga 2,5 bulan, yang berada di bantaran sungai dan daerah aliran Sungai Batanghari di Kota Jambi, serta Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghari di Provinsi Jambi, terendam. Ribuan hektar lainnya yang berada di daerah aliran sungai Kecamatan Kumpeh dan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, juga terancam banjir. Bahaya banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari di Provinsi Jambi kini memang mulai mengancam penduduk yang tinggal di tepian sungai di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Batanghari. Hal itu seiring dengan terus naiknya permukaan air sungai pada musim hujan sekarang. Saat ini permukaan air Sungai Batanghari di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi sudah naik sekitar empat meter, dari ketinggian pada akhir September 2004 lalu, atau 3,5 meter lebih rendah dari puncak banjir besar pada Desember 2003. Tanaman sayuran dan palawija yang mulai terendam adalah di Desa Penyengat Rendah, Kelurahan Teluk Kenali dan Sejenjang di Kota Jambi, Kecamatan Kumpeh, Jambi Luar Kota, Sekernan dan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. "Sehubungan dengan naiknya permukaan Sungai Batanghari dan hujan lebat yang turun secara merata dan hampir setiap hari, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin mengingatkan seluruh penduduk yang tinggal di tepian dan daerah aliran Sungai Batanghari serta sungai-sungai kecil lainnya agar waspada terhadap kemungkinan datangnya banjir Desember 2004 ini," kata Kepala Biro Humas dan Umum Pemerintah Provinsi Jambi Harun Saad menjawab pertanyaan Kompas, Kamis (2/12). "Masyarakat yang tinggal di kawasan daerah aliran sungai agar bersiap-siap. Tanaman yang sudah waktunya dipanen agar secepatnya dipanen," ucap Harun. Harun mengungkapkan, gubernur telah memerintahkan kepala desa dan camat untuk secara terus-menerus memantau perkembangan air Sungai Batanghari dan anak-anak sungainya yang berada di daerah masing-masing. "Bupati diimbau agar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk membantu masyarakat di daerah-daerah yang rawan banjir, seperti mempersiapkan tenaga medis, obat-obatan, serta kebutuhan darurat lainnya yang diperlukan jika Sungai Batanghari banjir," ujar Harun yang meneruskan imbauan gubernur. (NAT) Post Date : 03 Desember 2004 |