Sungai Ampal Meluap, Balikpapan Banjir Besar

Sumber:Kompas - 06 Juli 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Balikpapapan, Kompas - Akibat hujan lebat dan luapan Sungai Ampal yang berlangsung seharian sejak Sabtu (5/7) pagi, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dilanda banjir besar. Lebih dari seribu rumah yang dihuni sekitar 4.900 jiwa di lima kelurahan di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan terendam air setinggi 30 sentimeter hingga 1 meter.

Ribuan rumah yang terendam air tersebut sebagian besar berada di sekitar Daerah Aliran Sungai Ampal.

Selain membanjiri perumahan warga, luapan sungai sepanjang 5 kilometer juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan ikut terendam, seperti Jalan MT Haryono setinggi 75 sentimeter.

Sejumlah petugas penyelamatan (SAR) Balikpapan menurunkan perahu karet untuk mengungsikan warga yang terjebak di beberapa gang perumahan. Sebagian warga mengungsi ke tempat yang aman dengan membawa pakaian seadanya.

”Banjir ini tadinya kami kira tidak besar sebab pukul 07.00 pagi air masih setinggi lutut, namun tiga jam kemudian sudah setinggi dada,” kata Yudhi (32), warga Jalan MT Haryono.

Banjir yang terjadi di dua kecamatan itu melanda Kelurahan Batu Ampar, Gunung Sari, Sumber Rejo, Gunung Bahagia, dan Damai. Pengungsian warga yang cukup besar terjadi di Kelurahan Damai. Kawasan permukiman yang dilanda banjir terjadi di 16 rukun tetangga (RT).

Parahnya banjir yang terjadi di Kelurahan Damai karena berada di daerah yang paling rendah di antara kelurahan lain.

Menurut Lurah Damai, Suparman, banjir besar ini karena debit airnya yang memang sangat besar, bahkan lebih besar dibandingkan dengan banjir dua pekan lalu. Itu sebabnya banyak warga yang mengungsi ke jalan-jalan yang lebih aman. Ia mengaku telah memesankan nasi bungkus dan dibagikan langsung ke warga melalui ketua RT setempat.

Kondisi bentangan alam di DAS Sungai Ampal sudah banyak berubah. ”Sekitar 80 persen daerah Balikpapan ini topografinya berbukit-bukit. Kalau lingkungan rusak, sangat mudah terjadi banjir dan longsor,” kata Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Balikpapan Syahrumsyah Setia.

Akibat banjir, Sabtu pagi kemarin pelayanan Bandara Sepinggan terganggu. Sejumlah jadwal kedatangan maupun pemberangkatan tertunda. Dua pesawat milik Pelita Air dari Bontang terpaksa dialihkan pendaratannya ke Bandara Temindung, Samarinda, dan satu pesawat Mandala dari Manado mendarat di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin.

”Kondisi landasan pacu tidak memungkinkan pendaratan. Jarak pandang juga sangat pendek. Pendaratan baru terjadi setelah pukul 09.20. Itu karena jarak pandang di atas 1.500 meter,” kata Warto, Airport Duty Manager Bandara Sepinggan. (FUL/ROW)



Post Date : 06 Juli 2008