|
KENDAL (SINDO) – Petugas Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kendal kemarin mengambil sampel air sumur warga Cepiring Timur, Desa/Kec Cepiring.Hasil sementara, air tidak layak dikonsumsi warga. ”Hasilnya memang belum bisa diketahui,tapi dari fisiknya tidak layak konsumsi,”jelas Kepala KLH Kendal Heru Trihandoko lewat stafnya Sri Handoyo,kemarin. Menurut Sri Handoyo, secara fisik air berwarna kehitam- hitaman dan berbau tidak sedap.Selain itu,air agak lengket ketika dipegang dengan tangan.Dengan kondisi seperti itu,wajar jika warga tidak berani mengonsumi air sumur itu. Bahkan untuk mandi sekali pun,warga enggan memakainya. Untuk memastikan kondisi air secara akurat,pihaknya akan segera mengirim air sampel ke laboratorium di Semarang yang peralatannya lebih lengkap. Sampel air kemarin diambil dari sumur milik Abdul Gangsar, 43, dan Karyono, 40, mereka warga RT 03/IV. Selain itu, petugas sempat memeriksa air dengan alat yang dibawa. Alat yang dibawa untuk mengukur temperatur air (Temperature),oksigen terlarut dalam air (DO/dissolved oxygen), dan jumlah partikel terlarut dalam air (TDS/total dissolved solid). Hasilnya, air sumur milik Gangsar temperaturnya 28,1 derajat celcius, DO 4,35% miligram/liter,dan TDS 1.245 miligram/liter. Sedangkan air sumur milik Karyono bertemperatur 28,9 derajat celcius,DO 5.34% miligram/ liter, dan TDS 912 miligram/liter. Diduga,puluhan sumur warga tercemar limbah dari pabrik gula milik PT IndustriGulaNusantara(IGN). Selain warga Cepiring,warga Desa Damarsari juga terkena limbah pabrik. Jaraknya dari pabrik sekitar 1 km. (zaenal alimin) Post Date : 28 Maret 2008 |