|
Serang, Kompas - Ratusan warga Desa Cilowong, Kecamatan Taktakan, Serang, Banten, Selasa (20/1), memblokir pintu masuk tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) yang berlokasi di desa mereka. Warga melakukan protes karena sampah telah menyebabkan sumber air di sekitar TPSA tercemar. Warga mulai mendatangi lokasi TPSA Cilowong sekitar pukul 09.30. Mereka berorasi mendesak pemerintah daerah memerhatikan nasib warga di sekitar TPSA. Selain itu, para pengunjuk rasa yang terdiri dari pemuda dan ibu rumah tangga menghentikan belasan truk pengangkut sampah dan memblokir pintu masuk TPSA. Akibatnya, belasan truk sarat sampah tertahan di tepi jalan dekat lokasi TPSA. Hingga sore hari, truk-truk pengangkut sampah itu belum bisa masuk ke TPSA karena pintu masuk masih diblokir warga. ”Kami akan terus memblokir lokasi TPSA ini sampai tuntutan kami benar-benar dipenuhi,” tutur Edi Santoso, Ketua Karang Taruna Desa Cilowong. Sebenarnya, protes warga atas keberadaan TPSA Cilowong itu sudah berlangsung sejak lama. Beberapa waktu lalu, warga mengeluhkan bau busuk sampah yang selalu tercium sepanjang hari. Namun, tuntutan mereka belum juga dipenuhi pemerintah daerah setempat. Wali Kota Serang Bunyamin dan wakilnya, Tubagus Haerul Jaman, menemui warga untuk berdialog di lokasi TPSA. Namun pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa pun sehingga warga tetap memblokir TPSA. (NTA)
Post Date : 21 Januari 2009 |