Sumur Tercemar Ecoli dan Limbah

Sumber:Suara Merdeka - 12 Februari 2009
Kategori:Sanitasi

KENDAL - Diare dan gatal-gatal mengancam sebagian warga pascabanjir di daerah Kendal. Kekhawatiran tersebut terjadi karena sumur-sumur milik penduduk telah tercemar bakteri ecoli dan tercampur beragam limbah, seperti limbah rumah tangga serta pabrik.

’’Karena tergenang banjir, bakteri ecoli dari septiktank di lingkungan rumah warga akan naik dan bercampur genangan banjir. Sumur-sumur tradisional yang teredam banjir ikut tercemar, sehingga jika airnya dikonsumsi dikhawatirkan menyebabkan diare,’’ kata Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kendal, dokter gigi R Ibnu Dharmawan, kemarin.

Banjir yang menggenangi permukiman warga juga menyebabkan sumur-sumur tradisional tersebut tercemar beragam limbah. ’’Kalau air sumur itu dimanfaatkan untuk mandi akan menyebabkan gatal-gatal. Kekhawatiran juga terjadi jika air sumur dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, karena belum terjamin kebersihannya.’’

Ibnu mengatakan, upaya untuk mengurangi munculnya penyakit pascabanjir telah dilakukan. Misalnya dengan menetralisir sumur-sumur tradisional milik warga yang tergenang banjir serta terkontaminasi bakteri dan limbah. DKK membagikan kaporit secara gratis kepada masyarakat.

’’Warga harus menggunakan air yang bersih melalui upaya pembersih air cepat atau PAC. Air itu sebaiknya didiamkan selama beberapa waktu agar lumpur bisa mengendap.’’

Pengobatan Massal

Dia menjelaskan, untuk membantu warga pihaknya telah menyediakan 6 galon kaporit (berisi 25 kg). Dosis untuk membunuh bakteri, setiap gram cairan kaporit bisa dicampurkan untuk 10 liter air.

’’Petugas di lapangan akan mengecek ke sumur-sumur warga yang tercemar, dan memperkirakan berapa kapasitas air sebagai dasar untuk melarutkan kaporit.’’

Guna memberikan pelayanan kesehatan, lanjut dia, pihaknya juga telah menyiapkan petugas piket pada poliklinik kesehatan desa (PKD), puskesmas, dan pos kesehatan terpadu.

’’Kalau sudah ada 1-2 warga yang terjangkit pascabanjir, maka disarankan segera berobat ke puskesmas. Namun, kalau jumlah penderita banyak, kami akan mengadakan pengobatan massal secara gratis’’

Obat-obatan untuk keperluan tersebut sudah disiapkan di masing-masing puskesmas, seperti diaform, salep dan bedak anti gatal.  ’’Stok obat-obatan memadai. Sejauh ini kami belum menerima laporan adanya warga yang terjangkit penyakit pascabanjir.’’ (G15-18)



Post Date : 12 Februari 2009