MAGELANG(SINDO) – Terjangan banjir lahar dingin Gunung Merapi mulai berdampak bagi warga.Akibat material pasir dan bebatuan yang menggerus dasar Sungai Pabelan dan menjadikannya semakin dalam,saat ini banyak sumur warga sekitar sungai mengering karena daya resapan airnya berkurang.
Akibatnya banyak warga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Sulitnya mencari air bersih akibat sumur yang mengering itu di antaranya terjadi pada sumur milik Sarijo,36 dan Tukijo,28 warga Dusun Ngipik, Desa Gondosuli,Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Menurut Sarijo,sumurnya saat ini sudah kering tidak ada airnya sejak tiga hari terakhir.Sumur tradisional tersebut tinggal berjarak hanya lima meter dari sungai dan sudah tidak digunakan lagi. ‘’Sebelum ada banjir lahar dingin, permukaan air di sumur itu hanya tiga meter padahal kedalamannya sampai tujuh meter.Tapi sekarang jumlah airnya sudah berkurang drastis dan bahkan sudah mengering,’’ ujarnya kemarin. Sejak banjir lahar dingin di Sungai Pabelan pertama kali terjadi permukaan air sumurnya terus berkurang. Bahkan dirinya sudah dua kali menggali dasar sumur untuk mencoba agar air dapat keluar lagi.
Namun,seiring dengan banjir lahar yangterjadiberkali-kali,upaya tersebutpunterlihathanya sia-sia.Karena dasar sungai juga semakin dalam. Sedangkan Tukijo mengatakan, dirinya juga sudah melakukan pendalamandasarsumurnya dariempat meter menjadi enam meter.Padahal lokasi sumur yang berada di depan rumahnya relatif lebih jauh dari sungai karena berjarak sekitar 25 meter.Keluarganya kini kesulitan air besih untuk keperluan seharihari seperti minum dan memasak.
‘’Sehingga warga terpaksa meminta bantuan bak penampungan air dan air bersih. Sekarang sudah ada satu bak penampungan berkapasitas 2.000 liter air,sedangkan air bersihnya di drop dari PDAM setiap hari sekali,’’ katanya. SementaradiDusun Watusari,seorang warga Mulyadi,43, mengatakan sumur di rumahnya yang berjarak 600 meter dari Sungai Pabelan juga semakin dalam. Jumlah debit airnya berkurangsehinggadariawalnya kedalaman lima meter menjadi enammeter.Jumlahdebitairnya berkurang namun masih belum perlu dilakukan pendalam dasar sumur. Kepala Desa Gondosuli Ashadi HS menjelaskan, pihaknya telah mengajukan bantuan peralatan berat pada pemkab untuk normalisasi sungai agar tidak mengancam ke permukiman warga. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan respons. (m abduh)
Post Date : 29 Desember 2010
|