|
BANYUMAS, (PR).-Ratusan sumur milik penduduk di enam desa pada tiga kecamatan, Kabupaten Banyumas dan Cilacap Jawa Tengah berubah menjadi asin akibat intrusi air laut. Warga kini harus mencari air bersih sampai ke Kabupaten Kebumen kurang lebih sejauh 2-3 kilometer. Sebab, bantuan air bersih dari pemerintah setempat tidak kunjung datang. Guna memenuhi kebutuhan memasak, warga mencari air dengan berjalan kaki sampai ke wilayah perbatasan antara Banyumas-Kabumen, seperti yang dilakukan Sodik (14) dan kawan-kawannya warga Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh, Banyumas. Sejak sebulan ini, mereka harus mencari air dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer ke daerah perbatasan di Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah, Kebumen. "Air sumur di rumah sudah asin tidak bisa untuk memasak. Saya disuruh orang tua mencari air bersih di sumur milik warga desa Kedungweru, sebab airnya tidak asin," kata Sodik. Selain asin, air sumur berwarna kuning kecokelatan dan berbau seperti besi berkarat. Setiap musim kemarau, air sumur di Nusadadi selalu berubah menjadi asin seperti itu. Menurut Kosim, tetangga Sodik, sumur warga asin karena terkena intrusi air laut. Selain di Nusadadi, sumur yang berubah asin rasanya terjadi di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpiuh, Desa Plangkapan di Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Desa Nusawungu, Desa Kedungbenda, dan Desa Klumprit Kecamatan Nusawungu, Cilacap. Untuk mendapakan air tawar, selain ke Kebumen ada yang mencari ke desa tetangga seperti Desa Sumpiuh dan Karet. "Kami berharap, pemerintah segera memasok air bersih untuk daerah ini, karena air sumur benar-benar berwarna kuning," kata Kosim. (A-99) Post Date : 08 Juli 2008 |