|
BANDUNG, (PR).Sejumlah sumur yang biasa dipakai sebagai sumber air minum serta mandi, cuci, dan kakus (MCK) oleh warga RW 04 Cicadas Pasar II Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung, tercemar air rembesan dari Sungai Cicadas. Akibatnya, beberapa warga mengalami sakit diare dan gatal-gatal karena mengonsumsi air sumur yang terkontaminasi limbah. Apipudin, salah seorang warga setempat mengungkapkan, air sumur terkontaminasi melalui rembesan dari pinggir sumur dan masuk bercampur ke dalam sumur. Rembesan itu akan lebih banyak lagi bila terjadi musim hujan, karena air Sungai Cicadas meluap dan masuk melalui banyak rembesan. Apipudin menjelaskan, kejadian seperti itu sudah berulang-ulang. Bahkan beberapa waktu lalu, warga meminta kepada dinas terkait melakukan pelebaran atau pengerukan agar aliran Sungai Cicadas lancar. Akan tetapi, hingga kini belum juga ada tanggapan. "Akhirnya kami bersama warga melakukan inisiatif membersihkan sungai, tapi usaha itu tidak maksimal mengingat keadaan Sungai Cicadas sudah parah," tuturnya. Akibat tercemar dan banjir, warga setempat hampir tiap minggu selalu saja ada yang mengalami diare, dan jumlah penderita diare meningkat bila musim hujan tiba. Berdasarkan pemantauan "PR" di lokasi bersama LSM Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A), kemarin, memang wilayah RW 04 Cicadas itu merupakan sebuah kawasan padat penduduk. Selama ini untuk MCK sehari-hari, mereka menggunakan sumur gali. Bahkan mereka menggunakannya untuk minum dengan cara disaring terlebih dahulu memakai busa. Di wilayah RW 04, sebenarnya sudah ada jaringan PDAM tapi tidak tiap hari ngocor. menurut warga setempat hanya seminggu dua kali. Bandung sulit air Berdasarkan pemantauan "PR", kesulitan air ternyata tidak hanya di wilayah Cicadas namun sudah meluas ke beberapa wilayah. Dalam hal ini, para ahli memprediksikan pada tahun 2010, Kota Bandung akan mengalami kesulitan air bersih. Hal ini pernah diungkapkan ahli geologi tata lingkungan, Ir. Satriyo Hadipurwo, M.Eng. (A-113) Post Date : 24 September 2005 |