|
Sui Pinyuh,- MASYARAKAT yang tinggal di beberapa gang di Kelurahan Sui Pinyuh menjadi heran dan bertanya-tanya. Pasalnya sumur bur dengan kedalaman 15- hingga 35 meter secara tiba-tiba airnya menjadi kering secara serentak pada beberapa lokasi pengeboran yang ada. Padahal sudah tahunan warga di Gang Masjid Khairiyah, Gang Gusti Khadir I dan Khaidir II menikmati air sumur bur itu untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Walau diakui airnya ada karat dan agak berbau serta sedikit berlumpur. Begitu diberi dengan kapur air, paginya sudah bisa digunakan karena airnya sudah berubah menjadi jernih seputih air hujan. Kondisi berhenti totalnya beberapa sumur bor milik warga itu baru kali pertama terjadi secara serentak. Kalaupun pernah terjadi, hanya pada saat ada pembuatan lokasi baru memang mempengaruhi lancarnya air yang keluar pada sumur bor yang lama. Kalau kondisi itu terus bertahan, upaya yang dilakukan warga adalah dengan melakukan sedot ulang. Beruntung pada November ini intensitas curah hujan masih begitu tinggi walaupun dalam sepekan belakangan ini agak berkurang. Sekali hujan airnya masih bisa ditampung untuk campuran air mandi, cuci dan minum. Demikian halnya dengan air sungai masih terasa tawar sewaktu pasang sehingga dampak berhentinya sumur bor itu belum amat terasa sekali. "Apakah ada gerakan di bawah tanah hingga saluran air yang ada menjadi tersumbat," prediksi warga. Yang pasti menurut pengelola sumur bor, kejadian seperti itu memang langka. Menurut Yusuf Akil, tokoh masyarakat Gang Gusti Khaidir I, kalau berhentinya airt itu sampai dua tiga hari atau kembali mengalir tapi kecil dimungkinkan akan dilakukan sedot ulang. Terlebih memang dari 12 selang yang terpasang warga sudah membeli sebuah mesin sedot secara swadaya. Demikian sumur bor milik Adam Dg Ledjek juga terlihat terhenti dari pipa yang masuk dalam tanah. Beberapa warga yang biasanya mengkonsumsi air tersebut juga sempat bertanya-tanya. Hal yang sama juga dialami sumur bor yang dikelola oleh Rudi Hartono. .Sama halnya dengan sumur bor milik warga Gang Gusti Khaidir II. "Pagi air memang kering dan tidak mengalir, kini airnya naik lagi, Cuma kecil dorongannya," jelas Iyus. Menurut Ny Sukardi, sumur bor keluarga yang mereka buat juga diakui tidak mengalir. Dengan demikian, ada lima sumur bor yang sempat terhenti total. Mengapa warga sampai membuat sumor bor hampir dibanyak gang,?. Jawabnya karena air PDAM yang disuplai dari Penampungan Sui Rasau kini sudah tak bisa lagi dikonsumsi warga. Tidak diketahui secara pasti, mengapa air yang baru disedot ke penampungan dan disalurkan untuk konsumen itu kini menjadi macet. (ham) Post Date : 19 November 2005 |