|
ARGOMULYO- Sumur artesis yang baru dibuat Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di RW 10 Dukuh Nobokulon, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, yang dilaporkan mampu mengeluarkan air lebih dari 30 liter/detik, ternyata belum bisa dimanfaatkan oleh warga. Padahal, warga berharap sumur tersebut segera difungsikan sebagai sumber pasokan air bersih di wilayah yang kerap dilanda kekeringan pada musim kemarau itu. Sastro Mungguh (76), warga RT 2 RW 10 mengatakan, saat pengeboran sumur telah mencapai 70 meter mereka gembira, karena dari lubang sumur terdengar suara gemuruh air. Dipastikan pula tempat itu merupakan sumber air yang cukup besar. ''Terlebih ketika sebuah botol kosong air kemasan diikatkan di seutas tali, setelah diangkat terisi penuh air. Namun, sejak pengeboran Oktober 2007 lalu hingga sekarang, air dari sumur itu belum bisa dimanfaatkan warga,'' kata Sastro, yang juga pemilik tanah tempat sumur berada. Segera Dialirkan Dia menjelaskan, harapan warga cuma satu agar air segera dapat dimanfaatkan dan dialirkan ke permukiman penduduk. Apalagi, telah dibangun tower penampung air tidak jauh dari sumur yang difungsikan sebagai reservoir. ''Setelah pengeboran selesai, beberapa kali mesin pompa tidak dapat difungsikan untuk menyedot air. Hingga kini air tidak juga keluar,'' katanya. Empat anggota DPRD dari Komisi III, yakni H Toto Suprapto, Hj Sri Yuliani, Budi Santoso SE MM, dan Tony Wakum yang mendatangi lokasi sumur artetis, menyayangkan tidak berfungsinya sumur itu. Mereka memperkirakan proyek tersebut bisa masuk kategori proyek gagal bila tidak segera dimanfaatkan. ''Kita coba telaah apa kekurangannya. Apakah karena sumber airnya tidak ada, mesin pompanya rusak, atau terjadi kebocoran,'' terang Yuliani. Kalau memang kerusakan pada mesin pompa, maka kualitas mesin yang dipakai tidak baik. Disarankan sebaiknya segera diganti. Dia juga menyayangkan pernyataan DPU bahwa debit air dari sumur tersebut 30 meter/detik. Sebab, berdasarkan laporan warga, air belum pernah keluar dari sumur tersebut. ''Kalau air belum pernah keluar, bagaimana perhitungan debit air sebesar itu. Informasi itu tidak bisa diterima,'' papar Yuliani. H Toto yang telah menghubungi Kepala DPU Ir H Saryono menerangkan, sumur belum difungsikan karena mesin pompa rusak. Rencananya mesin akan segera diganti dengan yang baru. Pembuatan sumur artesis di tempat itu merupakan bagian dari proyek penyediaan sarana air bersih di sejumlah tempat di Kota Salatiga. Setidaknya ada empat sumur artesis yang dibangun dengan anggaran masing-masing Rp 120 juta. (H2-37) Post Date : 31 Januari 2008 |