PALEMBANG (SI) – Pasokan air bersih bagi masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) sejauh ini masih sangat minim. Buktinya, hanya 25% warga di wilayah pedesaan yang terjangkau penyediaan air bersih dan 60% di wilayah perkotaan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya (CK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Rizal Abdullah di Palembang, kemarin. Dia mengaku, persoalan ini diakibatkan buruknya kinerja pegawai di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten dan kota. PDAM membutuhkan kemampuan pendanaan dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Harusnya manajemen PDAM di seluruh daerah diisi oleh orangorang yang profesional, bukan orang “buangan”. Karena tidak ada job,maka ditaruh menjadi pimpinan PDAM,”tandas Rizal. Dia menuturkan, untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat, pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas pompa atau WTP PDAM di sejumlah wilayah yang berada di Sumsel. Selain itu, dia membantu perbaikan peralatan karena fungsinya kurang maksimal. Misalkan, pada kapasitas air bersih di Ogan Komering Ilir (OKI) yang harusnya mampu mengangkat air 100 liter per detik,ternyata baru digunakan hanya 50 liter per detik.
“Ini berarti ada idle capacity, dan harus segera kita bantu apa masalahnya, tentunya dengan pembiayaan dari pusat,” ungkap Rizal. Dia menambahkan, saat ini PDAM di kabupaten/kota masih terus dibenahi meskipun dengan anggaran yang terbatas.PDAM kabupaten/ kota dapat mengajukan sejumlah program terkait perluasan cakupan pelayanan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
“Kita juga akan bantu,namun terlebih dahulu mengetahui bagaimana programnya,dengan peningkatan kapasitas maupun menambah jaringan,”beber Rizal. (siera syailendra)
Post Date : 06 Juli 2009
|