|
Palembang, Kompas - Untuk mencegah banjir yang kerap terjadi di kota Palembang, Sumatera Selatan, pemerintah setempat akan membangun dua kolam retensi di dekat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan pabrik PT Pupuk Sriwijaya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Surkani Mastulen, Senin (10/12), mengatakan, kedua lokasi itu dipilih karena merupakan kawasan rawan banjir. Padahal, dua lokasi itu sangat strategis untuk aktivitas transportasi dan ekonomi. ”Banjir sering terjadi karena semakin banyak rawa yang ditimbun. Apalagi, jumlah kolam retensi di Sumsel masih sangat kurang,” ujar Surkani. Saat ini, di Sumsel, tercatat baru ada sembilan kolam retensi. Menurut penelitian Bank Dunia, Sumsel membutuhkan sekitar 1.000 kolam retensi dan embung guna mencegah banjir. Menurut Surkani, pembangunan dua kolam retensi dilakukan tahun depan. Untuk pendanaan, selain dari Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi sebesar Rp 9,55 miliar, sebagian juga dari PT Pupuk Sriwijaya. Selain membangun kolam retensi, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumsel juga akan melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir. Sementara itu, akibat lahar dingin dari Gunung Bromo, Jawa Timur, yang mulai mengalir ke Sungai Pesisir di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, warga diminta waspada. Kewaspadaan terutama jika debit lahar dingin semakin besar. Sungai Pesisir merupakan sungai aliran lahar dingin Gunung Bromo. Saat itu, aliran lahar dingin dari Gunung Bromo setinggi 2 meter dari bibir sungai. ”Hujannya dari atas gunung sehingga lahar dinginnya sampai sini. Kalau ada hujan deras di atas, kami selalu cemas karena Sungai Pesisir ini bisa meluap meskipun dangkal,” ujar Rofii, warga Desa Pesisir. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rahmatullah Adji membenarkan, sejak awal November lalu, curah hujan memang sangat tinggi. Adapun akibat hujan deras yang turun sejak Minggu (9/12) malam, sekitar 50 rumah di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, terendam banjir. Air yang deras membuat rumpun bambu ambrol sehingga air meluap masuk ke jalan dan perumahan hingga 1 meter.(IRE/DIA/ODY) Post Date : 11 Desember 2012 |