|
SUMEDANG, (PR).- Pihak Pemda dan DPRD Kabupaten Sumedang, menyatakan tidak akan sembarangan menerima penawaran pihak konsultan yang telah menunjuk daerahnya sebagai salah satu dari empat daerah yang akan diajak kerja sama dan menjadi tempat pembuangan sampah dari kawasan metropolitan Bandung. Pernyataan itu dikemukakan Wakil Bupati Sumedang, Drs. H. Osin Herlianto, serta Ketua DPRD Sumedang, Taufiq Gunawansyah, S.Ip., saat dimintai komentar atas ekspose rencana program penanganan sampah Metopolitan Bandung, di ruang rapat wakil Bupati Sumedang, Rabu (26/1). Diperoleh keterangan, rapat pembahasan rencana program kerja sama penanganan sampah Metropolitan Bandung, antara konsultan dengan Pemkab Sumedang, Rabu (26/1) merupakan pertemuan kedua. Dalam hal itu, Kab. Sumedang memang telah disebut-sebut sebagai salah satu daerah yang diajak kerja sama oleh konsultan penanganan sampah Metropolitan Bandung. Selain Sumedang, daerah lain yang dijadikan alternatif untuk bekerja sama serta menjadi daerah penyedia tempat, menurut keterangan dari konsultannya, yaitu Kota dan Kab. Bandung dan Garut. Mengomentari hal itu, Wabup Sumedang, menyatakan, sementara ini Kab. Sumedang sendiri sudah punya tiga wilayah kecamatan yang mungkin bisa dipilih sebagai tempat pembuangan dan pengelolaan sampah. Alternatif pertama di Kec. Pamulihan, kedua Rancakalong, alternatif ketiga di Kecamatan Jatinangor. "Tapi atas adanya penawaran itu sendiri, sampai saat ini kami belum memberikan suatu keputusan, ya dan tidak, karena untuk menentukannya harus melalui pengkajian melibatkan DPRD, masyarakat, LSM dan banyak pihak lainnya," katanya. Ditanya berapa luas kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) serta volume sampah yang akan dikirim, menurut Osin, diperlukan luas areal TPA dalam satu kawasan kurang lebih 100 hektare. Dan volume sampah yang akan masuk ke TPA itu, menurut Osin, bisa mencapai 4 ton per hari. Prinsipnya siap Ditanya lebih lanjut, Osin menyebutkan, pada prinsipnya siap menerima penawaran kerja sama itu, namun untuk memutuskannya tidak bisa dilakukan begitu saja. "Dalam hal ini kami juga perlu mengkaji dulu sistem yang akan diterapkan, jangan sampai menimbulkan masalah bagi masyarakat Sumedang. Kalau ternyata dari hasil pengkajian nanti, Sumedang tidak siap, mungkin akan dialihkan ke kabupaten lain," katanya. Ketua DPRD Sumedang, Taufiq Gunawansyah, di tempat terpisah menyatakan, sebelum memutuskan jawaban atas penawaran itu, pihaknya juga akan melakukan dulu berbagai kajian. Dikatakannya, dalam ekspose yang baru saja diikutinya itu, memang secara teoritis kerja sama penanganan sampah yang ditawarkan konsultan telah memberikan alternatif-alternatif dan solusi yang baik dalam hal penanganan sampah khususnya bagi Bandung Metropolitan. "Sampai saat ini prinsipnya kami memberi apresiatif positif terhadap penawaran itu, tidak suudzon dulu. Siapa tahu metode pengelolaan sampah yang ditawarkan, memberikan manfaat bagi Sumedang," tambah Taufiq. (A-91) Post Date : 27 Januari 2005 |