|
JAKARTA--MIOL: Wakil Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Lukman Hakim APU mengatakan, lebih dari% penduduk Indonesia harus membekali diri dengan air mineral karena sumber daya air yang ada telah tercemar. Ini dikemukakan Lukman, ketika berbicara pada peluncuran CD film pendidikan yang berjudul "Hijau Daunku, Lestari Hidupku" oleh Kebun Raya Bogor (KBR) dan LIPI di Jakarta, Minggu. Oleh sebab itu, untuk mecegah kerusakan alam yang jauh lebih parah sehingga membutuhkan biaya pemulihan yang tidak murah maka perlu dilakukan antisipasi sedini mungkin. Sebagai contoh Lukman menyebutkan data mengenai kualitas udara terutama di kota-kota besar sekarang ini. "Semua diakibatkan oleh kebijakan yang kurang tepat," katanya, seraya mencontohkan tentang mobil-mobil mewah di Jakarta yang saat ini telah dilengkapi dengan tabung-tabung Oksigen. "Bukan tidak mungkin kalau lingkungan tidak terpelihara tingkat pencemaran makin tinggi sehingga 10 tahun mendatang anak cucu kita harus dibekali dengan tabung gas oksigen," ujarnya. Oleh karena itu menurut Lukman tepat adanya jika pendidikan mengenai kesadaran lingkungan menjadi sangat relevan dan penting dilakukan sedini mungkin. Sementara itu kegiatan peluncuran CD film tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian "Investing in Nature - Indonesia Program" yang merupakan kerjasama antara "Botanic Garden Conservation International (BGCI)" dengan KBR - LIPI. Menurut Lukman, peran kebun raya sebagai pusat konservasi, pusat riset dan pendidikan sangat penting. "Program pendidikan lingkungan dengan sasaran sekolah beserta siswa-siswanya sangat tepat mengingat di tangan merekalah kelestarian lingkungan di masa depan dapat dicapai," katanya. Sementara itu Hendrian dari Indonesian Counterpart Investing Nature mengatakan bahwa pembuatan film itu didasari oleh pentingnya memberikan kesadaran anak-anak untuk mencintai dan memelihara tumbuhan/pohon serta alam lingkungan di sekitar mereka. "Sasarannya adalah anak-anak karena mereka yang paling tepat untuk membawa wawasan jangka panjang mengenai lingkungan," katanya. Menurutnya, film tersebut memberikan gambaran mengenai arti penting tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam film itu juga dilibatkan keberhasilan satu SD di Balikpapan dalam program penghijauan yang melibatkan seluruh siswa dan guru di lingkungan sekolah. "Diharapkan keberhasilan ini akan menjadi model dan akan ditiru oleh sekolah-sekolah lain di Jakarta dan sekitarnya," katanya. Melalui film itu diharapkan sekolah di Jakarta dapat ikut mengambil langkah nyata dalam program pelestarian lingkungan misalnya dengan melibatkan siswa untuk menanam tanaman di pot di kebun atau halaman sekolah. "Jadi, di sekolahnya sendiri mereka bisa merasakan kesegaran dan hijaunya alam seperti di Kebun Raya," kata Kepala Jasa Informasi Pusat Konservasi Tumbuhan KBR Sugiarti. (Ant/OL-1) Post Date : 20 November 2005 |