SEDIKITNYA 30 warga Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap karena terserang muntaber. Dari 30 warga yang dirawat tersebut, satu di antaranya telah meninggal dunia.
Serangan wabah muntaber yang cukup mendadak ini karena hampir semua sumber air bersih di desa tersebut tercemar bakteri E Coli dalam waktu seminggu terakhir. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap yang langsung melakukan penelitian menyimpulkan, tercemarnya sebagian besar sumber air oleh bakteri E Coli karena sumur-sumur warga berada pada posisi yang lebih rendah dibanding letak sarana MCK dan septic tank.
Secara geografis, wilayah Desa Sumingkir berbukit dan kerap dilanda kekeringan di musim kemarau. Karena dihadapkan pada kondisi geografis tersebut, wajar warga membuat sumur di lokasi yang lebih rendah dibanding permukiman.
"Air hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir telah masuk ke septic tank yang notabene merupakan sumber bakteri E Coli. Karena kekeringan yang cukup lama, maka air hujan yang tertampung di septic tank langsung meresap hingga ke sumur-sumur warga. Dari laporan terakhir petugas yang kami kirimkan, baru ditemukan empat sumber air yang masih dapat dikonsumsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Sugeng Budi Susanto kepada Jurnal Nasional, Minggu (8/10).
Akibat tercemarnya sumber air, masyarakat Desa Sumingkir takut mengonsumsi air dari sumur-sumur mereka kecuali yang telah dinyatakan bersih oleh dinas kesehatan. Sebagian warga terpaksa membeli air minum kemasan, sementara sebagian lain rela antre di empat unit sumur yang direkomendasikan dinas terkait.
"Meski telah dinyatakan bersih dari E Coli, empat unit sumur tersebut telah ditaburi kaporit seperti halnya sumur-sumur yang telah tercemar. Kami dan pihak dinas sudah mengimbau kepada warga untuk merebus air dari sumur dan dibiarkan mendidih selama lima menit sebelum dikonsumsi," kata Ahmad Nadir, Kepala Dusun Kedungbanteng, Desa Sumingkir.
Untuk meringankan beban warga, pihak pemerintahan desa meminta bantuan suplai air bersih kepada Pemkab Cilacap. Meski telah diajukan sejak Jumat (6/10) lalu, pihak desa berharap, bantuan air bersih dapat diterima warga mulai Senin (hari ini).
Hal yang justru dikhawatirkan adalah terulangnya serangan wabah serupa selama sarana MCK milik warga belum diperbaiki atau dipindah dari letak semula. "Agar wabah ini tidak menyerang lagi, mau tak mau MCK dan septic tank harus dipindah ke tempat yang lebih aman," kata Ahmad Nadir. Steve Saputra
Post Date : 09 November 2009
|