Sumbatan Sampah Menjadi Prioritas Utama Penanganan

Sumber:Suara Merdeka - 14 Desember 2007
Kategori:Sampah Luar Jakarta
SEMARANG-Sumbatan sampah yang sering terjadi pada beberapa saluran air, menjadi prioritas penanganan banjir dalam jangka pendek. Sebab, genangan yang sering terjadi di Kota Semarang, khususnya pada jalan-jalan protokol di dalam kota, umumnya disebabkan saluran tersumbat. Hal itu disampaikan Kasubdin Pengairan DPU Kota Semarang Ir Fauzi MT, kemarin.

Dikatakan, pihaknya secara khusus memberikan perhatian pada penanganan sampah di sungai dan saluran. Sampah-sampah yang menyumbat saluran itu membuat air melimpas ke jalan. Dikatakan, secara khusus pihaknya menambah jumlah tim jaga kali, untuk membersihkan sampah-sampah dari sungai dan saluran di Kota Semarang. Semula, pasukan penjaga kebersihan sungai itu berjumlah 10 tim, sekarang ditambah menjadi 11 tim.

Tim jaga kali itu masing-masing menangani kawasan Simpanglima, Kampungkali, Kali Banger, Kaligawe, Kali Semarang, Kota Lama, bandara, Kali Asin, Kali Ronggolawe, dan Kali Tlogosari. ''Satu tim lagi, menangani sisa dari 10 tim itu. Tim terus dirotasi untuk menangani sampah-sampah yang mungkin menyumbat sungai-sungai di Semarang,'' tutur Fauzi.

Dikatakan, dalam banyak kejadian, genangan terjadi karena sampah menyumbat inlet (penutup saluran-Red). Akibatnya, air tak bisa masuk dan menimbulkan genangan, sementara saluran di bawahnya kosong.

''Kali Semarang dan Kali Banger merupakan dua saluran utama yang rawan sampah. Kali Semarang memperoleh pasokan sampah dari Pasar Johar, sedangkan Kali Banger dari pasar-pasar kecil di sekitarnya,'' ujarnya.

Ditambahkan, ada tiga jenis banjir di Kota Semarang, yakni banjir lokal, banjir kiriman, dan rob. Banjir karena saluran tersumbat itu yang lebih banyak terjadi. ''Tersumbatnya saluran, kata dia, terjadi karena masyarakat membuang sampah sembarangan," ujar Fauzi.

Abdul Basir, warga Kuningan Semarang Utara mengatakan, luapan genangan banjir saat ini terkesan kian meninggi. Selain itu, intensitas banjir juga semakin sering. Ia sebenarnya tidak begitu tahu secara persis penyebab seringnya banjir di wilayah itu. Pasalnya, tanpa ada hujan pun saluran air di daerah tersebut seringkali meluap ke jalan. Sejak dulu air pasang memang ancaman bagi rumah-rumah yang lantainya lebih rendah dibanding tinggi jalan. ''Tidak hujan saja air menggenangi sejumlah ruas jalan di daerah ini, apalagi kalau hujan deras. Kami hanya berharap Pemkot bisa menangani masalah banjir,'' katanya.(H9,H22-41)



Post Date : 14 Desember 2007