Sulit Air, Petani Jarang Mandi

Sumber:Suara Merdeka - 17 September 2005
Kategori:Air Minum
WONOSOBO - Dusun Banaran Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Wonosobo yang terletak di kaki Gunung Sindoro, pada musim kemarau ini kesulitan air bersih.

Mata air yang ada di desa tersebut sejak tiga bulan silam debitnya semakin mengecil sehingga persediaan air bersih dari mata air setempat tidak mencukupi kebutuhan bagi ratusan keluarga di kawasan tersebut.

Petani Sadi yang ditemui wartawan, kemarin, mengungkapkan, air bersih untuk kebutuhan memasak dan minum keluarga sangat terbatas.

Masyarakat relatif kesulitan mengandalkan air bersih dari mata air yang ada di kawasan pemukiman tersebut.

Untuk itu, lanjut Sadi, sebagian warga Dusun Banaran sejak beberapa waktu lalu terpaksa mengangsu air ke desa tetangga terdekat yang jaraknya mencapai empat kilometer.

Untuk mencuci pakaian, petani setempat harus menyempatkan diri turun ke Garung atau desa lain di bawahnya yang memiliki sumber mata air.

Banaran adalah wilayah desa tertinggi yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan di kaki Gunung Sindoro.

Sadi mengungkapkan, karena sulit air, saat ini dirinya jarang mandi. Ia tidak mandi sudah satu minggu lebih.

Meski dirasa sudah tidak enak, hal itu terpaksa dijalaninya. Menurut Sadi, petani lain yang jarang mandi di desanya cukup banyak.

Warga Dusun Banaran yang lain mengatakan, warga yang punya mobil atau sepeda motor, tiap hari bisa mengambil air bersih cukup banyak ke desa-desa terdekat.

Tiap Hari Mandi

Mereka juga bisa tiap hari mandi atau mencuci pakaian. Namun warga yang tidak punya kendaraan bermotor, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari saja sudah membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekali mengangsu membutuhkan waktu minimal dua jam.

Berkaitan dengan kesulitan memperoleh air bersih itu, sejak tiga hari terakhir ini, Bagian Kesra Pemkab Wonosobo bersama instansi terkait mulai melakukan pengedropan bantuan air bersih ke Dusun Banaran Desa Kayugiyang.

Tiap hari bantuan air bersih yang diberikan dua tangki atau 10.000 liter.

Bantuan air bersih itu disambut gembira masyarakat setempat. Mereka pun berduyun-duyun membawa ember atau jerigen untuk mendapatkan bantuan air bersih.

Dalam waktu singkat, bantuan air bersih yang diangkut mobil tangki itu pun habis dibagikan kepada masyarakat. (P55-39n)

Post Date : 17 September 2005