Sulit Air, Droping Air Mulai Dilakukan

Sumber:Kompas - 24 Juni 2008
Kategori:Air Minum

MALANG, SELASA - Memasuki musim kemarau, wilayah Malang Selatan khususnya di Desa Sumberejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sejak minggu lalu, masyarakat di sana sudah mendapatkan droping air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang.

Mulai minggu lalu droping atau pengiriman air sudah kami lakukan. Ini merupakan bentuk bantuan untuk masyarakat di sana yang mulai kesulitan air bersih. Droping air akan terus dilakukan selama masyarakat membutuhkan, tutur Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, Sriaji Subowo, Selasa (24/6) di Malang.

Menurut Sriaji, memang saat ini droping air yang dilakukan PDAM masih gratis. Akan tetapi ke depannya, menurut Sriaji, diharapkan droping air itu bisa dikenakan biaya pengiriman misalnya untuk ongkos bahan bakarnya.

Memang selama ini sifatnya pengiriman air itu berdasarkan surat permohonan dari desa dengan diketahui kecamatan. "Selanjutnya, kami minta droping ini dilakukan secara formal sehingga pembiayaan solar misalnya, bisa digantikan," ujarnya.

Kepala Bagian Umum PDAM Kabupaten Malang, Syamsul Hadi mengatakan bahwa pengiriman air itu dilakukan pada daerah-daerah yang membutuhkan air bersih. Saat ini yang mengajukan permohonan pengiriman air menurut Syamsul baru Pagak. "Seperti sebelumnya, daerah Pakis juga pernah meminta droping air. Namun musim kemarau ini baru Pagak yang mengajukan," ujarnya.

Droping air yang dilakukan ke Desa Sumberejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang tersebut sebanyak 3-4 tangki sehari. Setiap tangkinya berisi sekitar 4000 liter air bersih. "Droping air ini akan terus dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Syamsul.

Staf Kecamatan Pagak Kabupaten Malang, Narno, mengatakan bahwa situasi kesulitan air be rsih selalu saja terjadi di daerah Sumberejo Kecamatan Pagak setiap musim kemarau datang. Selama ini masyarakat di sana sangat tergantung pada datangnya air hujan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.

Memang setiap tahun di Pagak ini khususnya saat musim kemarau, air PDAM tidak mencukupi kebutuhan seluruh warga. Akhirnya mereka rama-ramai mengambil air ke mata air Dempol atau mata air lain di sana. "Ini yang menyebabkan kadang debit mata air tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dan perlu dilak ukan pengiriman air," ujar Narno.

Siati (38), warga Dusun Bandarangin Desa Sumberejo Kecamatan Pagak mengatakan bahwa droping air oleh PDAM dilakukan empat hari sekali, dan warga tidak dipungut biaya.

Menurut Siati, kekurangan air bersih terjadi karena hampir seluruh warga di dusun tersebut kini mulai mengambil air di sumber Kali Tumpi, setelah tidak bisa berharap dari air hujan atau dari sumur-sumur di sana yang telah mengering.

Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi kekurangan air yang sela lu terjadi di sini setiap tahun. Sebenarnya sudah ada pipanisasi, namun usia pipanisasi itu hanya bertahan kurang dari setahun usai dibangun. "Kini pipa-pipa itu tidak lagi berfungsi karena tidak ada air yang mengalir," ujar Siati.

Menurut Siati, kesulitan air bersih akan semakin parah pada bulan Agustus-September. Kala itu, sumber yang dijadikan tumpuan warga tersebut, debitnya sudah semakin berkurang atau bahkan habis.



Post Date : 24 Juni 2008