KUPANG--MI: Selama satu pekan terakhir, suhu panas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mencapai 42 derajat celcius. BMG menyebut kenaikan suhu tersebut sebagai dampak dari pemanasan global. Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, Purwanto, Rabu (22/10) mengatakan, kenaikan suhu masih berlangsung sampai akhir November 2008 akibat masih bertiupnya angin timur dari Australia yang membawa uap panas. "Nanti pada akhir November, hujan baru mulai turun di sebagain wilayah Nusa Tenggara Timur. Ketika itu, sudah mulai bertiup angin barat yang membawa uap air," katanya kepada Media Indonesia di Kupang. Kenaikan suhu tersebut membuat sebagian besar warga Kota Kupang enggan meninggalkan rumah. Padahal biasanya, suhu tertinggi di Kota Kupang berkisar antara 27-32 derajat celcus. Sedangkan suhu terendah mencapai 21 derajat celcius. Dia minta warga mewaspadai kenaikan suhu secara tiba-tiba tersebut karena dapat memicu timbulnya berbagai jenis penyakit seperti malaria dan diare. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menurut Dia mengimbau warga menggunakan payung saat keluar rumah. "Tidak seperti biasanya, saat ini suhu panas mencapai 34 derajat," katanya. Meski demikian, kenaikan suhu tidak membuat warga di daerah tersebut berhenti menebang pohon. Pantauan di Kelurahan Lasiana, ratusan pohon bakau di sepanjang pantai ditebang. Termasuk di Jalan El Tari II menuju Lapangan Udara Penfui Kupang. Bahkan, warga membakar rerumputan di disisi barat jalan, sehingga nyaris tidak ada pohon yang tersisa. Namun, suhu di laut hanya mencapai 30 derajat celcius atau kurang 12 derajat dari suhu di darat.
Post Date : 03 November 2008
|