Suez Jual Saham Palyja ke Manila Water

Sumber:Kompas - 24 Oktober 2012
Kategori:Air Minum
Jakarta, Kompas - Suez Environment, pemegang 51 persen saham PT PAM Lyonnaise Jaya, berencana hengkang dari bisnis operator air bersih di DKI Jakarta. Sahamnya dijual kepada Manila Water, anak perusahaan Ayala dari Filipina.
 
Namun, hingga kini PAM Jaya selaku pemilik layanan air bersih di Jakarta belum menyatakan persetujuan penjualan itu. Direktur Utama PAM Jaya Sriwidayanto Kaderi mengatakan belum bisa menyatakan persetujuan karena pihaknya belum menerima surat resmi dari Suez, Kamis (23/10), di Jakarta. ”Laporan resmi untuk penjualan saja belum ada dari Suez. Kami masih menunggu suratnya,” katanya.
 
Sementara sumber dari Suez Environment mengatakan, penjualan saham itu sudah dilakukan pada 18 Oktober lalu di Bursa Efek Filipina.
 
”Share purchase agreement antara Suez dan Manila Water telah dilakukan. Namun, realisasi pembelian saham itu harus menunggu persetujuan dari pejabat terkait,” katanya.
 
Transaksi ini merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan, yaitu memiliki keberadaan kuat di Eropa, serta rencana pengembangan bisnis selektif di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan tinggi.
 
Walau meninggalkan bisnis di Jakarta, Suez masih terus melanjutkan bisnisnya di bidang konstruksi dan manajemen di bidang air di Medan dan Serang. Selain itu, Suez juga ikut di pasar pengolahan air melalui anak perusahaan Degremont.
 
Saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dikuasai Suez Environment sebesar 51 persen dan 49 persen sisanya dimiliki PT Astratel Nusantara. Wilayah operasi air bersih Palyja meliputi Jakarta bagian barat.
 
Menurut Wanny Wijaya, Corporate Planning Division Head PT Astratel Nusantara, pihaknya menilai positif karena akan bekerja sama dengan partner yang mempunyai reputasi yang baik. ”Ini sudah sesuai dengan strategis bisnis kami.”
 
Manila Water saat ini agresif untuk mengakuisisi beberapa saham operator air. Pada Juli 2012, Manila Water mengumumkan mengakuisisi 47,35 persen saham Kenh Dong Water Supply Joint Stock Co di Vietnam. Sebelumnya, Desember 2011, Manila Water membeli 49 persen saham Thu Duc Water BOO di Vietnam. Tahun 2008, Manila Water membuat perjanjian dengan Corp REE dan Mitsubishi Corp untuk pengembangan air, pengelolaan air limbah, dan proyek lingkungan hidup lainnya di Vietnam. Saat ini, Manila Water sedang menjajaki di India.
 
Suez sendiri tidak bersedia menjelaskan besaran nilai akuisisi. Namun, sebagai gambaran, ketika Astratel membeli 19 persen saham dari Citigroup, nilainya Rp 162 miliar.
 
Sebagai pemegang saham mayoritas, Manila Water mengendalikan kebijakan di Palyja, termasuk soal direksi. Namun, Manila Water harus menunggu selama enam bulan sampai batas waktu persetujuan dari PAM Jaya selesai.
 
Sementara itu, Meyritha Maryanie, Corporate Communications & Social Responsibilities Head Palyja mengatakan, layanan Palyja akan berjalan seperti biasa. ”Hingga transaksi final, tidak akan berdampak terhadap masalah kepegawaian ataupun operasional perusahaan,” kata Meyritha. (ARN)


Post Date : 24 Oktober 2012