Subsidi Tarif Air Terancam Hilang

Sumber:Koran Sindo - 23 Juni 2010
Kategori:Air Minum

JAKARTA (SI) – Subsidi untuk pelanggan air tarif terendah di wilayah Jakarta bagian timur dan utara terancam hilang.Penyebabnya, salah satu pelanggan besar PT Aetra Air Jakarta, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol membangun instalasi pengolahan air (IPA) atau water treatment plant dengan menggunakan teknologi reverse osmosi (RO) yang bakal terealisasi pada Desember 2010.

Selama ini PT Aetra melakukan subsidi silang dari pelanggan tarif terbesar dengan pelanggan tarif terendah. Jika subsidi silang tersebut hilang,kenaikan tarif bakal menjadi solusi terakhir. Namun, PT Aetra berusaha mencari solusi terbaik guna menghindari kenaikan tarif. Corporate Secretary PT Aetra Air Jakarta Yosua L Tobing mengatakan, kenaikan tarif merupakan wewenang Gubernur DKI Jakarta.

Karena itu, pihaknya membantah rumor yang berkembang bahwa PT Aetra bakal menaikkan tarif. Menurut dia, surat yang disampaikan ke Direktur Utama PAM Jaya pada 11 Juni 2010 hanya untuk meminta penjelasan mengenai pembangunan IPA reverse osmosis (RO) Jaya Ancol. ”Kami tak pernah berpikir untuk menaikkan tarif, sebab itu kewenangan gubernur. Surat yang kami kirim bersifat internal dan tidak ada usulan kenaikan tarif.

Kami juga heran surat yang bersifat internal tersebut bisa tersebar ke luar,” ujar Yosua kepada wartawan di Balai Kota,kemarin. Dia mengungkapkan, jika PT Pembangunan Jaya Ancol memproduksi air bersih sendiri dikhawatirkan merusak sistem subsidi silang.Sebab,selama ini pelanggan tarif terbawah mendapatkan subsidi dari pelanggan besar.Jika jumlah pelanggan besar berkurang maka subsidi terhadap pelanggan tarif terbawah akan berkurang.

”Jika itu yang terjadi, siapa yang akan menanggung subsidi untuk pelanggan tarif terbawah? Apakah APBD bisa memberikan subsidi menggantikan subsidi silang yang selama ini berlangsung? Kalau subsidi dibebankan kepada perusahaan sangat memberatkan. Harus ada solusi alternatif atas persoalan ini.Jika tidak ada yang memberikan subsidi, dikhawatirkan berdampak pada tarif,”ujarnya.

Direktur Utama PAM Jaya Mauritz Napitupulu mengimbau PT Pembangunan Jaya Ancol tetap berlangganan air bersih dari PT Aetra. Sebab, hal tersebut sesuai dengan kesepakatan mereka sebelum proyek dibangun, sekaligus terkait konsep subsidi silang yang diterapkan dalam penjualan air bersih di Jakarta.

Kepala Departemen Corporate Plan PT Pembangunan Jaya Ancol JSP Nugroho Da Gomez mengatakan, penggunaan RO adalah merupakan pengembangan dan pembangunan kawasan rekreasi terpaduuntukmemberikanpelayanan yang terbaik bagi konsumen. Menurut dia, selama ini selalu ada masalah kurangnya penyediaan dan pengelolaan air bersih pada saat high season dengan estimasi jumlah kunjungan 300.000 orang.

”Ini merupakan salah satu masalah yang harus dicarikan solusi terbaik oleh manajemen. Kebutuhan pasokan air di Ancol saat ini sebesar 12.000 m3 per hari.Sementara pasokan air yang dibutuhkan untuk mengelola kawasan rekreasi,resort, dan properti di Ancol mengalami peningkatan kurang lebih 10% setiap tahun,”ujar Nugroho. (ahmad baidowi)



Post Date : 23 Juni 2010