|
MAKASSAR -- Debit air baku dari Lekopancing untuk menyuplai pelanggan air bersih PDAM Makassar sudah menurun 50 persen dibanding bulan-bulan lalu. Akibatnya banyak pelanggan PDAM yang tidak kebagian jatah air bersih, seperti di bagian timur Kota Makassar seperti pemukiman Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Sudiang, dan Kawasan Industri Makassar (Kima). Hal tersebut diungkapkan Kepala Rayon PDAM Tamalanrea, Ir Ahmad Yani ketika ditemui Fajar, Rabu 20 Juli, kemarin. Bahkan air bersih yang disuplai dari Panaikang, kata dia, baru masuk ke wilayah Tamalanrea, pada pukul 09.00 Wita. Hal tersebut terjadi karena memang debit air sudah berkurang 50 persen. Untuk pemukiman BTP, air bersih yang masuk ke rumah-rumah pelanggan terpaksa digilir. Ada yang dapat pagi hari, ada juga malam hari. Bahkan krisis air bersih ini akan meningkat pada Agustus mendatang bila hujan tidak turun. Beberapa warga BTP yang berdomisili di bagian belakang, khususnya Blok AD, sudah kesulitan air bersih, seperti yang diungkapkan Yoyo, sudah tiga hari ini air bersih dari PDAM tidak sampai di rumahnya. "Terpaksa angkat air dari depan karena kran di bak kamar mandi sudah tidak jalan. Repot juga karena waktu-waktu tertentu saja airnya mengalir," ujar Ahmad, warga blok AD.Hal serupa juga dialami Muhammad Muslimin, warga Blok J. Ia mengaku baru dapat air bersih pada pukul 01:00 tengah malam. "Terpaksa setiap malam kita begadang," ujar Muslimin. Sementara itu, Rafiuddin, warga Blok H juga mengalami nasib yang sama, air bersih dari PDAM baru ia dapat setelah menjelang tengah malam. Untuk menghemat air bersih, kata Rafiuddin, terpaksa air bersih dari PDAM dikonsumsi untuk diminum dan kebutuhan lainnya. Sementara untuk mandi dan cuci pakaian digunakan air sumur. Kelangkaan air bersih dari PDAM bagi warga yang tinggal di BTP, kata Rafiuddin, sudah dianggap biasa, karena setiap tahunnya memang demikian. Bahkan kita sering antre di Kantor PDAM Tamalanrea. Di tempat terpisah, Dirut PDAM Makassar, Ridwan Syahputra Musagani mengatakan, khusus lahan perumahan seperti di BTP pihak pengembang akan menambah kapasitas 'recervoir' (penampung air) yang memang telah ada. "Kami terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat pelanggan PDAM di Makassar. memang terjadi kesulitan, tapi kami menempuh cara kerjasama dengan pengembang untuk menambah kapasitas 'recervoir'," tambah Ridwan seraya meminta pelanggan PDAM untuk bersabar. Post Date : 21 Juli 2005 |