|
BANDUNG, (PR).-PT Kereta Api (PT KA) Daerah Operasi II Bandung menggelar "Kompetisi Lukis Tong Sampah" di pelataran Stasiun Bandung, Minggu (29/6). Lomba tersebut digelar sebagai rangkaian kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan Daop II Bandung. Lomba diikuti 115 peserta, masing-masing terbagi dalam dua kategori, yakni kategori kelompok (ada 24 kelompok) dan perorangan (61 orang). Di antara peserta terdapat 15 turis asing perwakilan Konsulat Prancis. "Mereka diundang untuk berpartisipasi sekaligus memberi contoh kepada masyarakat, terkait kepedulian mereka terhadap lingkungan yang sangat tinggi," ujar Direktur Operasi PT KA Daop II Bandung, Saiful Ichwan. Dua perwakilan dari Konsulat Prancis juga didaulat sebagai juri. "Kita mengundang lima juri, dua dari Konsulat Prancis, satu dari STSI, satu dari ITB, dan satu dari PT KA Daop II," katanya. Sementara hadiah bagi para pemenang, PT KA Daop II menyediakan uang tunai, sertifikat, dan voucher naik kereta api (KA) kelas eksekutif jurusan Bandung-Jakarta PP. Menurut Saiful, tong sampah lukis hasil perlombaan ini akan disebar ke seluruh stasiun dalam wilayah kerja Daop II, terutama di stasiun-stasiun besar yang berpotensi dikunjungi banyak calon penumpang dan pengantar. "Stasiun adalah pusat pelayanan publilk. Di sana banyak berkumpul calon-calon penumpang KA dan orang-orang yang mengantar. Dengan demikian, kebersihan dan kenyamanan stasiun perlu diperhatikan demi kenyamanan," tuturnya pula. Memadai Salah satu langkah yang ditempuh PT KA Daop II Bandung untuk meningkatkan kebersihan stasiun adalah pengadaan tempat sampah yang memadai. "Tidak sekadar tempat sampah, tapi juga artistik dan menarik," ungkap Saiful. Tong sampah yang artistik akan membuat orang tertarik melihat dan akhirnya membuang sampah pada tempatnya. Selain penyediaan tong sampah hasil lukisan peserta lomba, PT KA Daop II juga menggelar beberapa kegiatan untuk menata lingkungan stasiun demi kenyamanan pengunjungnya. Sebelumnya, Daop II juga menanam 1.000 pohon dan operasi bersih di beberapa stasiun dengan melibatkan anak-anak sekolah peduli lingkungan. "Khusus di Stasiun Bandung, kami sudah menanam Anggrek di beberapa titik. Kami ingin merubah stasiun menjadi tempat kegiatan umum yang menghibur, bukan sekadar tempat angkut dan turun penumpang KA," ujar Saiful. Sebagai contoh, kios-kios di kawasan Stasiun Bandung sedang ditata agar rapi dan beberapa jalan diperbaiki. Dengan demikian, pengunjung--calon penumpang maupun pengantar atau mereka yang iseng melihat KA lewat--akan lebih kerasan. (CA-178) Post Date : 30 Juni 2008 |