|
Jakarta, Kompas - Stasiun Peralihan Akhir atau SPA sampah Cakung-Cilincing setiap harinya berhasil mengolah 500 ton sampah menjadi pupuk, bahan daur ulang, dan bahan bakar padat. Kapasitas pengolahan sampah akan terus meningkat hingga 1.500 ton per hari, atau 25 persen dari total sampah harian Jakarta pada akhir 2007. Budi Santoso, Direktur Utama PT Wira Golfindo Sarana, pengelola SPA Cakung-Cilincing, mengatakan itu, Jumat (27/4), dalam kunjungan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso ke lokasi SPA. Kemampuan pengolahan itu membuat SPA Cakung-Cilincing berubah status menjadi Pusat Daur Ulang dan Pembuatan Kompos. Menurut Budi, saat ini baru satu unit yang beroperasi. Unit kedua akan beroperasi Juli dan unit ketiga Desember. Dari 500 ton sampah yang diolah, SPA Cakung-Cilincing mampu menghasilkan 120 ton kompos, 30 ton bahan daur ulang non-organik, 330 ton residu, dan sisanya air. Residu yang dihasilkan lalu diolah menjadi bahan bakar padat atau balapress dan dijual ke pabrik semen Holcim. Kompos dijual ke 40 kabupaten di Jawa dan 10 kabupaten di luar Jawa. Adapun bahan daur ulang dijual ke industri-industri pengolahan. Usaha pengolahan sampah itu, menurut Budi, menyerap 150 pemulung menjadi tenaga pemilah dan 100 pekerja lain yang menjadi karyawan tetap. Peningkatan kapasitas industri akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal. Sutiyoso mengaku gembira atas keberhasilan pengolahan sampah itu. "DKI akan menambah tiga lokasi pengolahan sampah serupa agar semua sampah dapat dikomposkan atau didaur ulang. Jika memungkinkan, DKI juga akan membuat tempat pengolahan sampah bersama dengan kabupaten dan kota tetangga," katanya. (eca) Post Date : 28 April 2007 |