Solo Kembali Dilanda Banjir

Sumber:Kompas - 06 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Solo, Kompas - Hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Jawa Tengah, menyebabkan beberapa daerah di Kota Bengawan itu kembali dilanda banjir, Selasa (5/2). Ratusan rumah di tiga kecamatan terendam air setinggi 50-120 sentimeter. Kawasan banjir terletak di dekat aliran anak Sungai Bengawan Solo.

Wilayah yang terendam banjir, antara lain, adalah di Kecamatan Pasar Kliwon yang meliputi Kelurahan Sangkrah, Semanggi, dan Joyosuran; Kecamatan Jebres meliputi Kelurahan Sewu, Jagalan, dan Pucang Sawit; serta Kecamatan Serengan di Kelurahan Joyotakan.

Hujan deras mengguyur Solo dan sekitarnya sejak hari Senin pukul 14.00 hingga malam. Menurut warga di Joyotakan, air mulai masuk rumah sejak Selasa kemarin sekitar pukul 01.00. Air mencapai ketinggian maksimal pada pukul 04.00, yaitu setinggi pinggang orang dewasa.

Di Kelurahan Jagalan, air masuk rumah warga mulai pukul 22.00 dan sempat mencapai setinggi dada orang dewasa. Rumah saya baru saja diperbaiki akibat banjir akhir Desember lalu. Sekarang kena banjir lagi, kata Sukardi, warga Kampung Kalangan, Jagalan.

Sebagian warga mengungsi ke tempat umum, seperti posyandu, masjid, dan balai rukun warga, karena khawatir banjir terus meninggi.

Tanggul diperbaiki

Warga di Kelurahan Joyotakan berharap talud dan tanggul Kali Pepe di dekat kediaman mereka segera diperbaiki. Mereka khawatir, jika tidak segera diperbaiki, akan terus terjadi banjir saat hujan deras turun di Solo dan sekitarnya.

Kemarin kami gotong-royong memperbaiki talud, baru membuat fondasi. Tanggul sementara masih diberi karung-karung pasir, kata Aditya, seorang warga.

Talud dan tanggul yang jebol itu sempat dikunjungi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto beberapa waktu lalu.

Camat Serengan IF Sugiyarto, berharap talud dan tanggul segera diperbaiki karena mereka khawatir banjir akan selalu datang bersamaan turunnya hujan.

Di Kecamatan Pasar Kliwon, menurut Camat Dicky Sigit, banjir terjadi akibat luapan Kali Pepe. Genangan air lokal tidak bisa masuk ke Kali Pepe karena sudah penuh air yang berasal dari Klaten dan Boyolali. Air dari kali itu tidak dapat masuk Sungai Bengawan Solo.

Camat Jebres Soemarno menyebutkan, pihaknya lebih fokus pada langkah penanggulangan karena sulit mencegah banjir. Paling hanya bisa menyiapkan posko banjir, penampungan pengungsi, posko kesehatan, dan dapur umum, ujarnya.

Dianggap biasa

Sementara itu, banjir akibat meluapnya Sungai Ogan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Selasa, mulai surut. Meski sebagian korban masih kekurangan bahan makanan pascabencana, pemerintah daerah sudah menghentikan bantuan dengan alasan banjir pasang merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun. Demikian dikemukakan Kepala Seksi Jaminan Bencana Sosial Kantor Sosial Ogan Komering Ulu Puji Hastuti, Selasa. (eki/oni)



Post Date : 06 Februari 2008