Solo Defisit Air Bersih 4 Juta M3/Tahun

Sumber:Suara Merdeka - 14 September 2012
Kategori:Air Minum
SOLO - Kota Solo setiap tahunnya mengalami defisit air bersih hingga 4.000.000 m3. Kondisi tersebut diperkirakan terus memburuk dari tahun ke tahun jika tak segera ada konservasi air.
 
Berkait itu, kandidat doktor Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Mugi Rahardjo dalam disertasi doktoralnya mengemukakan perlunya setiap hunian di Solo membuat lubang resapan biopori (LRB) atau sumur resapan di setiap rumah. Hal itu supaya air bersih tak terus menerus menyusut. 
 
”Pembuatan lubang resapan biopori (LRB) atau sumur resapan tersebut perlu diwajibkan bagi seluruh hunian yang ada di Solo sehingga air bisa kembali ke tanah dan bukan menjadi air permukaan. Salah satu caranya dengan setiap proses pengajuan IMB harus diwajibkan ada rencana untuk LRB. Sehingga setiap hunian memiliki resapan air,” kata Mugi seusai mengikuti uji promosi doktor program studi Ilmu Lingkungan di UNS, kemarin.
 
Dikemukakan Mugi, dengan jumlah penduduk yang lebih dari 500.000 jiwa, kebutuhan air bersih dan air minum di Kota Solo mencapai 40.000.000 m3 pertahunnya. Sementara ketersediaan air bersih dari air bawah tanah (ground water) yang tersedia hanya 36.000.000 m3 pertahun. Kondisi tersebut membuat PDAM Kota Surakarta harus mengambil air dari Cokrotulung, Klaten untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Solo.
 
”Saya sudah mengajukan proposal ke DPRD Surakarta untuk mempresentasikan perlunya pembuatan sumur resapan dan LRB di tiap hunian di Solo sehingga bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan perda yang mewajibkan tiap IMB juga disertai rencana pembuatan LRB,” katanya.  (G18-50,47) 


Post Date : 14 September 2012