Solo Bisa Tenggelam jika Bengawan Solo Didiamkan

Sumber:Kompas - 13 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Solo, Kompas - Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi mendesak Waduk Gajah Mungkur dan Bengawan Solo segera ditangani. Jika tidak, dikhawatirkan banjir di daerah aliran sungai Bengawan Solo akan semakin meluas. Kalau saat ini Waduk Gajah Mungkur dan Bengawan Solo tidak segera diatasi, Kota Solo dan sekitarnya akan tenggelam. "Ini bukan omong kosong," ujar Begug ketika tampil berbicara pada Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Lintas Provinsi, Kabupaten dan Kota Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, Rabu (12/3) di The Sunan Hotel Solo.

Dalam forum ini, Begug yang pekan lalu menggelar Jelajah Bengawan Solo 2008 menyusuri alur Bengawan Solo dari Wonogiri-Gresik menegaskan, penyelamatan Bengawan Solo harus dilakukan secara menyeluruh dengan dukungan berbagai kalangan, termasuk daerah yang dilalui Bengawan Solo.

"Saat ini sudah tingkat pelaksanaan. Tidak rapat-rapat lagi. Karena itu saya minta dalam pertemuan ini, kita tidak hanya rapat- rapat lagi lalu teken, tetapi sudah harus bekerja di lapangan. Tidak perlu menunggu lagi," ujarnya meminta agar semua pihak tidak lagi saling menyalahkan satu sama lain, tetapi sudah saatnya bersatu menyelamatkan daerah aliran Sungai Bengawan Solo.

Rakor yang dibuka Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto itu dihadiri pemerintah dari 18 kabupaten dan kota yang dilalui Bengawan Solo, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jateng Sri Hartati, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Jawa Timur Mustofa Chamal Basyah, sejumlah direktur jenderal di lingkungan Departemen PU, hadir juga unsur pemerintah pusat seperti Bappenas, Depdagri, Depkeu, dan Menneg BUMN.

Rakor diawali dengan paparan Menteri PU, dilanjutkan paparan Bupati Wonogiri dan Wakil Bupati Tuban RM Lilik Soehardjono, serta paparan dari Imam Agus Nugroho dan FX Priyuwo Guntoro dari Balai Besar Wilayah Bengawan Solo.

Dalam rakor, Djoko Kirmanto mengakui bencana banjir di DAS Bengawan Solo telah menimbulkan kerusakan dan kerugian yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan perekonomian negara.

Banjir yang menggenangi permukiman, fasilitas umum, sawah atau tegalan, serta jalan akses antarprovinsi antarkabupaten menyebabkan terhentinya kegiatan ekonomi dalam waktu yang cukup lama. "Bahkan sampai hari ini di daerah lain banjir belum selesai," ujarnya.

Secara terpisah, Camat Cepu Slamet Wiryanto mengatakan, air mulai surut cepat Rabu pukul 03.00. Dari sembilan desa yang terendam, tiga desa sudah surut total, yaitu Desa Getas, Gadon, dan Sumberpitu.

Sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Meski demikian, dapur umum tetap dioperasikan karena warga belum sempat memasak. "Kami tetap meminta warga waspada kalau terjadi banjir susulan karena hujan di hilir Bengawan Solo cukup tinggi," kata Slamet. (SON/HEN)



Post Date : 13 Maret 2008