|
BANDUNG, (PR).-Mendiknas Bambang Sudibyo mengaku kecewa terhadap ITB. Keberadaan ITB dinilai belum mampu memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan lingkungan Kota Bandung secara nyata. Bahkan, masalah sampah di Kota Bandung menjadi momok yang tak kunjung ditemukan solusinya. Bandung menjelma menjadi simbol sampah dunia. Sementara, di Bandung berdiri ITB, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Mau ditaruh di mana muka ITB? Padahal, Sekda Jabar juga berasal dari ITB, kata Mendiknas, pada ceramah umum Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia Masa Depan dalam Rangka Pendidikan Nasional di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jln. Tamansari Bandung, Selasa (6/2). Menurut Bambang, seharusnya sampah tidak perlu menjadi masalah laten di Bandung. Bagi perguruan tinggi sekelas ITB, penanganan sampah seharusnya tidak menjadi masalah besar. Dengan teknologi yang ada, ITB bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini, tuturnya. Bambang menilai, kondisi tersebut merupakan indikasi adanya gap yang lebar antara perguruan tinggi dan masyarakat. Betul, bahwa perguruan tinggi masih merupakan menara gading, katanya. Hal itu, lanjutnya, diperkuat oleh minimnya kiprah Universitas Indonesia (UI) dalam penanganan banjir di Jabotabek. Tidak benar Pernyataan Mendiknas itu dibantah Drs. Sugiharto, Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Komunikasi Eksternal ITB. Itu tidak benar. Kami tidak tinggal diam dalam menyikapi masalah lingkungan di Kota Bandung, khususnya sampah. Buktinya, saat ini kami sedang mengerjakan projek pembangkit listrik tenaga sampah. Ini yang pertama di ndonesia, tuturnya. Saat ini, lanjutnya, projek yang merupakan hasil kerja sama antara Pusat Ilmu Rekayasa ITB, PLN, dan Pemkot Bandung itu telah menyelesaikan tahap studi kelayakan. Untuk menghasilkan daya sebesar 0,5 Megawatt (MW) diperlukan sampah sebanyak 26 ton, ujar Sugiharto, yang berperan sebagai anggota bagian komunikasi dalam projek tersebut. Menurut dia, semula, Pemkot Bandung dan ITB berencana menghasilkan daya sebesar 30 MW. Namun, karena jumlah sampah di Kota Bandung dinilai tidak mencukupi, tim berencana memulai projek dari daya 10 MW. Semula, kami kira jumlah sampah di Kota Bandung mencapai 7.500 m3/hari. Tapi, setelah dihitung hanya 2.200 m3 atau setara dengan 500 ton/ hari, tuturnya. Untuk membahas projek tersebut, Rabu ini Pemkot Bandung, PLN, dan ITB akan menggelar workshop di Student Center ITB, mulai pukul 8.30 WIB. Workshop akan dibuka Wali Kota Bandung, Dada Rosada. (A-150) Post Date : 07 Februari 2007 |