Soal Sampah di Sungai Cisarongge Belum Ditangani Serius

Sumber:Pikiran Rakyat - 24 Januari 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
KUNINGAN, (PRLM).-Jembatan Cisarongge pada bagian ruas jalan provinsi penghubung Kab. Kuningan dengan Kec. Cikijing Kab. Majalengka, dan Kab. Ciamis, di Desa Babatan, Kec. Kadugede, Kab. Kuningan, dalam beberapa tahun terakhir telah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Namun, masalah lingkungan itu hingga saat ini belum mendapat penanganan serius dari pemerintah daerah setempat.
 
Seorang pemulung sampah, Maman (41) warga Kelurahan Cigadung, Kec. Cigugur, Kuningan, menyebutkan, sungai dan lahan tebing di tepi sungai itu selama ini telah dijadikan tempat pembuangan sampah.
 
"Hampir setiap kali saya datang ke sini, saya juga sering melihat langsung orang-orang yang datang membuang sampah di sini," ujar Maman, sembari mengorek-ngorek tumpukkan sampah di tepi sungai bagian bawah jembatan itu, Senin (23/1).
 
Keterangan tersebut, juga dibenarkan oleh beberapa orang warga sekitar jembatan tersebut. Bahkan, saat itu "PR" sempat menyaksikan juga ada seorang warga datang membawa sebuah ember penuh sampah dan menumpahkan sampahnya langsung ke alur sungai dari atas jembatan tersebut.
 
"Meskipun sudah ada papan larangan, tetapi setiap hari selalu saja ada masyarakat yang sengaja datang membuang sampah kesini," ujar salah seorang warga di sekitar jembatan itu sambil menunjuk plang bertiang besi berisi pesan terulis dari pihak Pemkab Kuningan, melarang aktivitas membuang sampah sembarangan di sekitar jembatan tersebut.
 
Berdasarkan catatan "PR" masalah lingkungan itu, pada tanggal 23 Juli 2011, sempat diatasi sejumlah kelompok aktivis peduli lingkungan di Kab. Kuningan melalui gerakan program kali bersih (Prokasih). Melalui kegiatan Prokasih yang juga didukung Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Tim Penggeran Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kab. Kuningan, tumpukan sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah.
 
Kegiatan prokasih melibatkan ratusan aktivis sejumlah kelompok peduli lingkungan di jembatan itu, saat itu juga mendapat bantuan puluhan orasng praja Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) yang sedang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kab. Kuningan.
 
Selain itu, kegiatan Prokasih itu juga disertai pertemuan antara pihak Pemkab Kuningan, dengan Kec. kadugede, dan pihak pemerintah serta tokoh masyarakat Desa Babatan.
 
Pertemuan terbatas dipimpin Ketua TP PKK Kab. Kuningan Hj. Utje Aang Hamid Suganda, membuahkan komitmen bersama. Di antaranya, Pemkab Kuningan melalui BPLHD menjanjikan untuk membuat lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) di sekitar jembatan itu.
 
Sementara, pihak Pemdes Babatan dalam pertemuan itu menyatakan akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah adanya aktivitas pembuangan sampah ke jembatan tersebut.
 
Namun, faktanya TPSS yang sempat dijanjikan itu hingga saat ini belum terwujud. Di balik itu, lahan di sisi sungai maupun alur sungai di bawah jembatan itu, belalakang ini telah diwarnai kembali tumpukan sampah.
 
Dimintai tanggapan mengenai hal itu, Kepala Urusan Umum Desa Babatan Edi Suryadi, Senin (23/1) menyebutkan, TPSS itu belum bisa diwujudkan Pemkab Kuningan, karena belum ada lahannya.
 
"Untuk mencegah masyarakat agar tidak ada lagi yang membuang sampah ke jembatan itu, kami juga telah berulangkali mengingatkan masyarakat melalui pertemuan-pertemuan. Akan tetapi sampai sekarang memang masih ada saja masyarakat yang membuang sampah ke jembatan itu," kata Edi.(A-91/A-89)


Post Date : 24 Januari 2012