SOAL RENCANA KENAIKAN TARIF AIR BERSIH; Menimbulkan Dilema Cukup Berat

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 18 November 2005
Kategori:Air Minum
PURWOREJO (KR) - Rencana kenaikan tarif pelanggan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purworejo akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak, akan menimbulkan dilema yang cukup berat. Sebab dalam kondisi seperti sekarang ini beban hidup masyarakat sudah semakin sulit. Disisi lain, biaya operasional PDAM juga bertambah besar.

Tokoh masyarakat yang juga Anggota Komisi X DPR RI H Daromi Irdjas SH MSi kepada KR, Rabu (16/11) mengemukakan, akibat kenaikan harga BBM ini masyarakat sudah merasa semakin terbebani dengan melonjaknya berbagai harga barang kebutuhan sehari-hari. Sementara pendapatan mereka belum mengalami perubahan yang signifikan. Jadi kalau harga langganan air bersih juga ikut dinaikkan, maka beban hidup masyarakat akan semakin berat, katanya.

Namun demikian H Daromi juga menyadari bahwa dengan kenaikan harga BBM itu, pihak PDAM maupun perusahaan daerah lainnya, akan menanggung beban produksi yang berat pula akibat kenaikan harga berbagai komponen industri, sehingga rencana untuk menaikkan tarif air bersih itu juga perlu adanya berbagai pertimbangan.

Dan jika benar nantinya PDAM akan menaikkan tarif air bersih, maka yang diperhatikan terlebih dahulu harus dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Sebab selama ini masyarakat masih sering mengeluh akibat pelayanan yang kurang baik. Di antaranya air sering macet, keruh, dan lainnya.

Seperti diberitakan, dampak dari kenaikan harga BBM terhadap proses produksi air bersih, mengakibatkan PDAM Kabupaten Purworejo terancam rugi. Sementara harga pelanggan sejak tahun 2002 belum pernah naik, yakni Rp 725,- per meter kubik untuk rumah tangga. Akibat kondisi ini PDAM Purworejo untuk sementara tidak dapat menerima pelanggan baru dan berencana untuk mengusulkan kenaikan tarif pelanggan.

Kenaikan harga BBM ini juga memicu kenaikan harga komponen lainnya yang rata-rata mencapai 10 persen dari harga sebelumnya, terutama untuk kebutuhan asesoris, pipa, bahan kimia dan lainnya.

Alternatif

Menurut H Daromi, jika PDAM menaikkan tarif pelanggan tanpa adanya peningkatan pelayanan, dikhawatirkan masyarakat justru akan mengambil jalan pintas dengan membuat sumur atau memanfaatkan sumber air lainnya sebagai alternatif.

Jika masyarakat beramai-ramai membuat sumur, dan kebutuhan air dapat tercukupi tanpa mengandalkan PDAM, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan berhenti menjadi pelanggan. Jika demikian PDAM sebagai sebuah perusahaan juga akan mengalami kerugian. Apalagi perusahaan ini juga merupakan sumber pemasukan bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Dengan demikian lanjut H Daromi, jika memang PDAM berencana menaikkan tarif pelanggan, maka perusahaan itu harus benar-benar dikelola secara profesional. Sebab sebagian dari masyarakat pelanggan, kemungkinan tidak akan keberatan dengan kenaikan tarif asal mendapat pelayanan yang lebih memuaskan. Jangan sampai harga pelanggan sudah dinaikkan namun pelayanan tidak berubah menjadi baik, tandasnya. (Nar)-g

Post Date : 18 November 2005