|
BOROBUDUR - Setelah tertunda beberapa bulan, rencana pengambilan air Tuk Sigandulan oleh PDAM Kabupaten Magelang menemui titik terang. Tinggal menyosialisasikan kesepakatan dengan Forum Masyarakat Pengguna dan Peduli Kali Tangsi (FMPPKT) kepada masyarakat. Dalam pertemuan di Ruang Ripta Loka Kantor Setkab Magelang, kemarin, dipaparkan hasil kajian tim independen pada Selasa (26/4) di dua lokasi, wilayah Kecamatan Kajoran. Pegukuran debit di Tuk Sigandulan dan Kali Tangsi dengan menggunakan current meter merek Armfild tipe 403 dengan nomor seri 2211 buatan Inggris 2003 yang mampu mengukur kecepatan aliran sampai dengan 3 meter/detik. Hasil pengukuran di bak penampungan kira-kira hanya mewakili potensi debit mata air 70%. Atas dasar persentase itu, disimpulkan potensi debit air Tuk Sigandulan 30 liter/detik. ''Sementara itu, debit Kali Tangsi 862 liter/detik. Karena air Tuk Sigandulan mengalir ke Kali Tangsi, sehingga debit seluruhnya yang terukur 892 liter/detik. Padahal, yang dibutuhkan PDAM hanya 11 liter/detik atau 1,23%,'' papar Ir H Djoni Supardi MT, Dirut PDAM Kabupaten Magelang, seusai pertemuan. Dalam acara yang dihadiri Sekda Drs H Agus Subandono dan Sekjen FMPPKT Hendro Mulyono hari itu, disepakati bersama proyek pengambilan air 11 liter per detik dapat segera dilanjutkan agar kebutuhan air bersih warga Margoyoso, Sawangargo, Krasak, Sriwedari yang sudah bertahun-tahun kesulitan air bersih bisa teratasi. Pada musim kemarau, batas kritis September-Oktober akan dilakukan pengukuran ulang sebagai bahan evaluasi terhadap pengambilan air oleh PDAM. Supaya keberadaan sumber daya air (SDA) pada masa yang akan datang tak semakin menurun, Pemkab diminta mengalokasikan anggaran dalam penetapan APBD untuk program konservasi. Untuk itu, Pemkab dan Kecamatan Kajoran serta PDAM disepakati untuk menyosialisasikan hasil kesepakatan ini ke masyarakat. (pr-39j) Post Date : 13 Mei 2005 |