|
SEMARANG (SINDO) Pemkot Semarang bekerjasama dengan tim penelitian Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) untuk mewujudkan sistem peringatan dini bencana alam banjir dengan teknologi informasi berbasis short message service (SMS) dan internet. Tempat percontohan yang diambil Kali Garang. Dengan sistem peringatan dini ini,diharapkan,warga sekitar sungai tersebut mampu mendapat informasi cepat bila ada prediksi akan terjadi banjir. Joko Windarto dari Tim Peneliti Undip kemarin mengatakan,dengan penelitian tersebut diharapkan mampu memberikan informasi secara dini prakiraan akan terjadinya banjir kepada penduduk di sekitar Kali Garang dan kepada pemerintah. Selain itu,penelitian ini dapat dijadikan model peringatan dini banjir di daerah perkotaan lain, katanya usai paparan bertajuk Sosialisasi Pengembangan Sistem Peringatan Dini Banjir Kali Garang dengan Teknologi Informasi Berbasis SMS dan Internet di Balai Kota. Dia menerangkan, cara kerja sistem peringatan dini tersebut di antaranya dengan menempatkan beberapa alat pendeteksi di hulu Kali Garang serta alat ukur debit air di Bendungan Simongan. Dengan demikian, alat ukur tersebut bisa memberikan informasi tandatanda akan adanya banjir di sungai tersebut. Setelah mendapatkan hasil informasi tersebut, kemudian diteruskan melalui pemberitahuan lewat internet serta SMS yang akan di sampaikan kepada seluruh pihak, dari mulai tingkat RT/RW,lurah,camat,hingga pihak wali kota,jelasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, untuk informasi prediksi banjir, pihak peneliti akan mengirimkan informasinya kepada Subdin Pengairan serta Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA). Sementara untuk pemberian informasi prediksi siaga bagi para penduduk, untuk siaga I akan disampaikan kepada tingkat RW dan lurah melalui SMS agar diteruskan kepada warganya. Sedangkan untuk siaga II yang mendapat informasi SMS tersebut,selain disampaikan ke tingkat RW dan lurah,juga sampai ke tingkat camat.Nah,jika sudah sampai tahap awas,informasi peringatan melalui SMS ini akan sampai ke tingkat wali kota, terangnya. Sementara itu, Kasubbag Administrasi Kependudukan Bagian Pemerintahan Umum Setda Kota Semarang Heryadi Kusumavijaya mengatakan, pemkot menyambut baik langkah itu meski saat ini belum dianggarkan secara khusus untuk pembuatan sistem peringatan dini tersebut. Akan tetapi, sambung dia, pemkot sudah siapkan dana di DPU sekitar Rp50 juta untuk mendukung penelitian itu. Meskipun saat ini masih penelitian, kita akan tetap sosialisasi ke masyarakat di sekitar Kali Garang. Ke depan, jika penelitian ini berhasil,kita akan anggarkan dananya untuk pembangunan sistem peringatan dini banjir ini,jelasnya.(susilo himawan) Post Date : 30 Januari 2007 |