MAROS - Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maros Andi Arief mengemukakan Kabupaten Maros akan memiliki sistem penyediaan air minum berkapasitas 250 liter per detik dalam tiga tahun ke depan.
Arief mengatakan pihaknya melalui Infrastructure Reform Sector Development Project, yang dikelola Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, tengah melakukan kajian mengenai kemungkinan keterlibatan pihak swasta dalam pengembangan penyediaan air curah dari Sungai Bantimurung ke seluruh wilayah pelayanan di Maros.
Menurut Arief, konsultan penyiapan proyek tengah melakukan studi kelayakan sistem penyediaan air minum. Jumlah anggaran pembangunan diproyeksikan sebesar Rp 192 miliar, yang berasal dari pemerintah pusat dan investor, serta Rp 21 miliar dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Adapun Pemerintah Kabupaten Maros menyiapkan lahan, yang rencananya seluas 7.500 meter persegi. "Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan intake baru, termasuk pompa baru yang akan dipasang, pengadaan pipa transmisi air baku, serta pembangunan jaringan distribusi" ujarnya kemarin.
Saat ini kapasitas produksi instalasi pengolahan air (IPA) PDAM Kabupaten Maros sebesar 130 liter per detik. Hasil produksi itu diperoleh dari IPA Bantimurung, yaitu 80 liter per detik, dan IPA Pattontongan dengan kapasitas 50 liter per detik.
Perusahaan ini melayani 9.307 sambungan langsung atau baru 12,48 persen dari total penduduk. Sementara itu, daftar tunggu mencapai 17 ribu calon pelanggan. Jika pembangunan sistem pengadaan air minum itu terealisasi, kata Arief, kapasitas produksi air minum di Maros akan meningkat.
Konsultan Bappenas, Firdaus Kurniawan, berharap pemerintah setempat segera menyiapkan tim kerja sama pemerintah-swasta untuk meneruskan hasil kajian hingga ke tahap pelelangan bagi investor. "Pemerintah Kabupaten Maros harus sesegera mungkin menindaklanjuti hasil kajian perencanaan proyek sehingga target operasional IPA baru ini dapat terealisasi pada 2013," ujarnya. MUH SOPHIAN AS
Post Date : 05 Mei 2010
|