Sinjai Utara Diterjang Banjir

Sumber:Koran Sindo - 15 Juli 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SINJAI (SI) – Sinjai Utara kembali diterjang banjir. Di sejumlah ruas titik jalan,ketinggian air rata-rata mencapai lutut orang dewasa.Banjir terparah terjadi di Kelurahan Lappa dan Balangnipa.

Titik banjir,yakni di Jalan Yos Sudarso, Jalan Cakalang, Jalan Sunu, dan Jalan Amanagappa. Menurut salah seorang warga Kelurahan Lappa, Lina, sejak Selasa (13/7) hingga kemarin pagi hujan mengguyur Kecamatan Sinjai Utara. “Memang sekarang tengah musim hujan sehingga warga sekitar harus waspada banjir,terutama sungai Mangottong karena jika meluap harus siap-siap mengungsi” ungkap Lina kemarin.

Selain daerah rawan longsor di beberapa Kecamatan, Kantor Pengendalian dan Dampak Lingkungan (Kapedaltam) mencatat dua Kecamatan rawan banjir, yakni, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Berdasarkan data yang diperoleh dari radio internet (ranet) Bakominfo Sinjai, prediksi cuaca kemarin sangat berpotensi kembali terjadi banjir.

Dari data tersebut Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) memprediksi, mulai pukul 07.00 Wita hujan akan turun dengan intensitas tinggi. Bahkan, hujan akan mengguyur sebagian wilayah Sinjai selama sehari penuh. Suhu minimum berada pada 22 derajat Celsius,kelembaban udara minimum 61%, kecepatan angin antara 8–36 kilometer per jam,dan gelombang laut diperkirakan bisa mencapai 3 meter.

Menurut Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi yang juga penanggung jawab early warning system dan automatic weather system (AWS) Badan Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) Sinjai, mengatakan, banjir yang terjadi di Lappa disebabkan posisinya terletak di pinggir laut.Air sungai Tangka dan Sungai Mangottong berpapasan dengan air pasang sehingga merembes ke Lappa.

Kasubag Humas dan Protokol Pemkab Sinjai, Irwan Suaib, mengatakan, pihaknya terus waspada dan mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Selain itu, Pemkab juga tetap menyiapkan tim penanggulangan bencana, jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Termasuk menyiapkan alat pendeteksi tsunami (ranet) yang ada di Bakominfo,” tandas mantan ajudan bupati Sinjai itu. (rahmi djafar)



Post Date : 15 Juli 2010