Silakan Buang Sampah Organik ke Bekasi

Sumber:Koran Sindo - 01 Februari 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

Sampah masih menjadi momok yang menjijikkan bagi masyarakat di mana pun. Namun, seiring berkembang nya teknologi,sampah dapat dimanfaatkan, salah satunya energi listrik.

Bukti nyata sampah berhasil diubah menjadi energi listrik sudah dilakukan di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu milik Pemkot Bekasi. Di TPA Sumur Batu, sampah yang dibuang masyarakat Kota Bekasi kini telah menghasilkan energi listrik sebesar 120 KW (kilowatt). Lalu bagaimana proses pengolahan sampah tersebut menjadi energi listrik? Akhir pekan lalu, Seputar Indonesia mendatangi TPA Sumur Batu yang terletak di Jalan Pangkalan II,Sumur Batu, Bantar Gebang,Kota Bekasi.

Di TPA Sumur Batu ini,Pemkot Bekasi telah melakukan kerja sama dengan PT Gikoko Kogyo Indonesia untuk melakukan pembakaran gas metan sampah guna mengurangi efek rumah kaca.Site Supervisor PT Gikoko Kogyo Indonesia Denny Latief mengatakan, awalnya PT Gikoko hanya bertugas untuk melakukan pembakaran gas metan sampah yang ada di TPA Sumur Batu. Namun, seiring perjalanan waktu dan inovasi yang dilakukan, akhirnya sampah yang ada di TPA Sumur Batu kini dapat menghasil energi listrik.

”Energi listrik yang kami hasil telah mencapai 120 KW, 40 KW di antaranya telah kami pergunakan untuk internal pengelolaan di TPA ini.Sisanya,80 KW hingga kini belum dipergunakan,”ujarnya. Denny menuturkan,proses sampah menjadi energi listrik ini sangat mudah dan tidak rumit seperti yang dibayangkan masyarakat.Sampah yang dibuang masyarakat terbagi dua, sampah organik dan nonorganik. Sampah organik saat terurai menciptakan gas yang disebut gas metan (CH4).

Gas metan ini sangat mudah terbakar.Dengan demikian, gas metan inilah yang dimanfaatkan PT Gikoko dan Pemkot Bekasi menjadi energi listrik. Prosesnya, gunungan sampah organik ditutupi terpal besar agar tidak terkena air hujan. Sampah yang sudah tertutup ini menghasilkan gas metan sebesar 63-64% saat dalam posisi stand by.Gas metan tersebut kemudian ditarik menggunakan pipa panjang ke flaring area menggunakan fan (kipas angin).

Di flaring area, gas metan yang telah ditarik didistribusikan untuk flaring (pembakaran gas metan) dan gas engine. ”Gas engine inilah yang menghasilkanenergilistrik120KW, karena kapasitas gas enginetersebut hanya 120 KW,”ujarnya. Gas engine ini sejenis generator yang berbahan bakar gas dan gas metan menjadi salah satu bahan bakar yang akhirnya menghasilkan energi listrik.

Ke depan, PT Gikoko telah menyiapkan sebuah gas engine berukuran 500 KW yang bila dioperasikan akan menghasilkan energi listrik 500 KW. Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad menjelaskan, Pemkot Bekasi telah melakukan MoU dengan PT PLN untuk menjual energi listrik yang dihasilkan dari sampah TPA Sumur Batu. Saat ini, PLN telah memasang panel yang akan menyambungkan listrik dari TPA Sumur Batu untuk dialirkan ke instalasi PLN, sebelum dialirkan untuk masyarakat. (wahab firmansyah)



Post Date : 01 Februari 2010