|
SALATIGA - Warga Sidorejo, Kota Salatiga membutuhkan pembangunan sarana pengelolaan air bersih, karena masih banyak pedukuhan yang belum terfasilitasi air dari PDAM. Padahal di wilayah itu ada kurang lebih 10 mata air, namun kurang tergarap dengan baik. Seperti yang terjadi di Dukuh Butuh, Kelurahan Bugel, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Terlebih lagi pipa air dari PDAM sulit masuk di sana, karena lokasinya yang tinggi. Ketua RW III Wahyu Mugiono mengatakan, warga terpaksa menggunakan sumber air di Dukuh Sawo, Kelurahan Salatiga untuk kebutuhan sehari-hari. ''Ada juga yang membuat sumur, tetapi kedalamannya harus lebih dari 20 meter,'' katanya. Dengan menggunakan fasilitas sumber air Sawo itu, akhirnya warga mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk dibuatkan reservoir. Sistem penyaluran sebagian menggunakan gravitasi, tetapi ada juga yang diteruskan dengan pompa. ''Sekarang pengerjaannya masih menyambung pipa-pipa untuk disalurkan ke beberapa RT.'' Camat Sidorejo Drs Valentino Haribowo mengakui, masih banyak pedukuhan yang belum mendapatkan sarana air bersih. Selain itu, masih ada warganya yang dalam pengelolaan aktivitas mandi-cuci-kakus (MCK) tetap mengandalkan sungai. ''Di daerah ini sebenarnya banyak sumber air, namun belum tergarap. Saya mengajukan 15 proyek untuk peningkatan lingkungan kepada pemerintah. Beberapa ada yang disetujui, termasuk di Dukuh Batur, Kelurahan Bugel. Tentunya saya akan kembali mengajukan proposal bantuan,'' ujarnya. Pengajuan bantuan itu, sebenarnya pernah dilakukan pada 2003 lalu. Sayangnya, belum ada pihak ketiga yang bersedia mengelola sumber air agar bisa digunakan masyarakat. ''Pernah saya ajukan untuk program PKPS-BBM, tapi program tersebut untuk jembatan dan jalan, bukan pengelolaan air,'' jelas dia. (dky-18v) Post Date : 28 September 2006 |