CIMAHI, (PR).- Untuk mengantisipasi penumpukan sampah di beberapa tempat di Kota Cimahi akibat belum tuntasnya permasalahan di TPA Sarimukti, Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi memberikan alternatif solusi. Warga diminta untuk bergerak melakukan upaya pengomposan serta pengolahan reduce, recycle, and reuse (3R). Meski demikian, Pemkot Cimahi berharap, permasalahan di TPA Sarimukti akan segera selesai, sehingga tak menghambat proses pembuangan sampah.
Kepala Bidang Kebersihan pada DPLK Kota Cimahi Yaya Sunarya menuturkan, selain mencari lahan yang dianggap cukup luas untuk mengurangi tumpukan sampah, mereka juga aktif mengajak masyarakat untuk mengelola sampah mulai dari lingkungan keluarga.
"Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengelola sampah guna mengurangi volume sampah yang semakin tinggi," katanya. Program pengelolaan sampah rumah tangga itu yakni pengomposan untuk sampah organik, dan penyuluhan program 3R untuk sampah anorganik.
Meski demikian, pengolahan sampah rumah tangga tersebut dianggap belum bisa menyelesaikan sepenuhnya mengenai penumpukan sampah. Volume sampah di Kota Cimahi setiap harinya mencapai 238 meter kubik. Jumlah sampah itu diangkut dengan menggunakan 31 hingga 35 truk sampah ke TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, setiap harinya.
Sebelumnya saat berkunjung ke Kantor Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika 77 Kota Bandung, beberapa waktu lalu, Wali Kota Cimahi Itoc Tochija menuturkan, saat ini, Pemkot Cimahi masih berupaya melakukan pendekatan teknologi dalam hal pengelolaan sampah. Dia menjelaskan, pemkot sudah mendapat tawaran pengelolaan sampah dari beberapa investor negara lain, seperti Kanada, Cina, dan Spanyol. Namun, semua teknologi pengelolaan sampah yang mereka tawarkan itu, masih terkendala anggaran pemkot. (A-198)
Post Date : 17 Desember 2010
|