|
CIAMIS, (PR). Bupati Ciamis Engkon Komara mengatakan telah mempersiapkan armada tangki air bersih untuk dikirim ke wilayah yang mengalami kekurangan air bersih, khususnya pada musim kemarau ini. Salah satu prioritas yang mendapatkan bantuan air bersih yakni korban bencana alam tanah longsor di Kampung Ciloa, Desa Karangpaningal, Kec. Tambaksari. "Kita sudah persiapkan tangki air bersih untuk kebutuhan tersebut ke wilayah yang mengalami kekurangan air bersih akibat kemarau panjang. Dan menjadi salah satu tugas kita untuk mengirimkan air bersih kepada warga yang mengalami kesulitan kebutuhan tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian kita adalah korban tanah longsor di Ciloa," katanya, usai mengikuti serah terima jabatan Kapolres Ciamis, Senin (10/7). Selain Ciloa, lanjutnya, beberapa daerah yang mengalami kesulitan air bersih pada saat musim kemarau juga akan mendapat bantuan. Sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan pendataan, daerah yang diperkirakan mengalami kekurangan air bersih. Beberapa daerah yang diperkirakan rawan kebutuhan pokok tersebut, tidak hanya terdapat di wilayah utara tetapi juga selatan. "Sampai sekarang belum ada permintaan air bersih. Yang pasti kita sudah mempersiapkan segalanya. Jadi begitu ada permintaan, akan langsung kita kirim air bersih. Mungkin saja di wilayah itu ada air, tetapi kotor atau keruh akibat kemarau yang juga menyebabkan turunnya debit air," tutur Engkon. Seperti diketahui wilayah Kampung Ciloa, pada Sabtu (22/4) mulai dilanda longsor dan tanah retak-retak, setelah sekira sepekan hujan mengguyur daerah tersebut. Akibat kejadian alam itu, setidaknya 150 KK yang menghuni kawasan tersebut harus diungsikan, karena khawatir terjadi longsor susulan. Selain menyebabkan dari 195 rumah yang rusak, sekira 65 di antaranya rusak berat dan roboh. Kejadian itu juga mengakibatkan lahan sawah seluas 37 ha di Blok Cigeureung, amblas kena longsor. Selain menghancurkan tanaman padi, kawasan tersebut juga mengalami kekeringan. Puluhan kolam ikan hancur. Jalan desa yang menghubungkan Ciloa ke Kota Banjar lewat Desa Bangunharja juga putus akibat tanahnya retak-retak. Saat ini sebagian besar masyarakat masih mengungsi ke tempat yang aman. Karena kondisinya yang rawan longsor, warga juga direncanakan akan direlokasi. (A-101) Post Date : 12 Juli 2006 |