Siapkan Kampanye Peduli Sampah

Sumber:Suara Merdeka - 19 Februari 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BALAI KOTA-Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Semarang menyiapkan kampanye peduli sampah. Rencananya, kampanye itu dilakukan di seputar Tugu Muda, Jumat (20/2) besok.

Kepala BLH Ulfi Imran Basuki menyampaikan, kampanye akan dilakukan dalam bentuk pembagian bunga dari sampah plastik kresek, kepada para pengendara yang melintas di bundaran Tugu Muda. Pada bunga itu akan diselipkan pesan-pesan kepedulian terhadap sampah. ’’Kampanye itu digelar dalam rangka menyambut Hari Kepedulian Sampah Nasional, 21 Februari,’’ kata Ulfi, kemarin.

Dikatakan, Hari Kepedulian Sampah Nasional itu dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pada kegiatan kampanye lingkungan 28 Desember tahun lalu. Penetapan itu merupakan upaya pemerintah untuk mengenang bencana longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Bandung. Bencana longsor itu sendiri terjadi pada 21 Februari 2005 dan memakan korban 143 orang.

’’BLH bersama masyarakat dan kelompok swadaya masyarakat telah melakukan upaya untuk mengelola sampah menjadi barang-barang yang kreaktif, bermanfaat, serta bernilai ekonomi,’’ terang dia.

Ulfi menambahkan, pembagian bunga dari limbah plastik dilakukan BLH bersama Paguyuban Masyarakat Peduli Lingkungan. Rencananya, kegiatan itu dilakukan pada empat titik di bundaran Tugu Muda, yakni traffic light Jl Pemuda, traffic light Jl Pandanaran, traffic light Jl Dr Sutomo, dan traffic light Jl Sugiyopranoto.

Kerusakan Lingkungan

Ulfi memaparkan, sejalan dengan kemajuan Kota Semarang yang dibarengi dengan peningkatan aktivitas masyarakat, potensi kerusakan lingkungan juga mengalami peningkatan. Dalam hal ini, aktivitas masyarakat perkotaan memiliki andil yang lebih besar dalam membawa kerusakan, dalam bentuk limbah dan sampah.

’’Setiap masyarakat perkotaan menghasilkan sampah berlimpah dari hasil limbah rumah tangga, industri, pasar, rumah makan dan lain-lain. Jumlah sampah yang dihasilkan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas masyarakat,’’ kata Ulfi.

Kalau tidak dikelola dengan baik, kata dia, sampah-sampah itu akan membawa akibat buruk bagi Kota Semarang. ’’Kalau terbawa ke sungai akan menimbulkan penyumbatan dan mengakibatkan banjir. Di sisi lain, sampah juga bisa menjadikan kondisi lingkungan buruk dan menjadi sarang penyakit.’’ (H9,H22-41)



Post Date : 19 Februari 2009