|
Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terhitung hari Selasa (28/12), mulai memberlakukan siaga banjir dengan memfungsikan kembali piket 24 jam. Selain membuka piket Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi DKI Jakarta di balaikota, telah disiapkan juga 40.000 personel aparat gabungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta unsur kepolisian dan militer. "Tahun ini kami lebih siap menghadapi banjir dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kami tidak bisa lalai," papar Kepala Dinas Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat yang juga sebagai Ketua Satuan Koordinasi Pelaksana DKI Jakarta Soebagio, Selasa. Bersiap diri Kepada warga, Soebagio mengimbau agar lebih menyiapkan diri jika suatu saat terjadi musibah. "Bencana itu tidak terduga. Apalagi sebanyak 60 persen wilayah Jakarta sebagai daratan rendah. Kalau terjadi bencana, warga janganlah saling menyalahkan. Warga juga jangan panik," ujar Soebagio. Ia mengatakan, ramalan dari BMG dan antisipasi banjir sudah disosialisasikan kepada para lurah. Giliran lurah yang menyosialisasikan kepada para warganya. "Tulang punggung sosialisasi adalah di tangan lurah. Kami akan memberitahukan semua perkembangan yang terjadi kepada para lurah melalui SMS, dan lurah selanjutnya akan menuruskan pesan singkat itu kepada warganya melalui RT," katanya. Soebagio menjelaskan, persiapan yang dilakukan berdasarkan ramalan dari BMG bahwa DKI Jakarta mulai memasuki musim hujan akhir bulan Desember 2004. Puncak musim hujan pada awal sampai akhir Januari. (PIN/IVV) Post Date : 29 Desember 2004 |